Sempro berjalan lancar, Ishana bisa lanjut ke tahap penelitian. Untuk merayakan, dia mengundang Eleena dan Agnia ke rumah untuk memakan masakan buatannya. Mumpung Heera tidak ada, Mega pun di tempat kerja. Sebisa mungkin jangan sampai mereka tahu soal ini, Ishana tidak takut tapi cenderung malu kalau-kalau dikasari di depan kedua sahabatnya. “Apa, sih yang lo nggak bisa, Na? Perasaan bisa semua.” Eleena menatap penuh minat pada empat menu yang Ishana letakkan di atas meja. Nyaris meneteskan air liur saking ingin mencicipinya. Terdiri dari ayam goreng, oseng kacang dan tempe kecap, bihun goreng, serta udang pete balado. Masakan sederhana yang dibuat sepenuh hati oleh sahabatnya. “Jadi pengin belajar masak juga, tapi gue orangnya males banget.” “Belajar aja, kita ‘kan harus selalu belajar.