6

1560 Kata
Hari ini, akhirnya pesta itu pun akan dilaksanakan. Adnan dan keluarganya sedang berada di perjalanan menuju ke tempat acara. "Adnan, pokoknya Papa ga mau tahu ya. Hari ini juga kamu harus kenalin ke Papa dan Mama siapa pacar kamu. Kalau tidak kamu tahu sendiri, nanti akan ada banyak teman-teman Papa yang membawa anak gadisnya dan kamu tinggal memilih ingin yang mana dijodohkannya." ujar Papanya tersebut. "Iya Pah, iya." ujar Adnan yang mengiyakan perkataan dari Papanya dahulu agar Papa dan Mamanya diam saat perjalanan ke gedung serbaguna yang mereka miliki. Sebenarnya tadi Adnan ingin pergi sendiri dengan mobilnya sendiri tapi urung ia lakukan karena Papa dan Mamanya meminta untuk berangkat bersama mengingat nanti mereka akan memperkenalkan Adnan dengan anak dari salah satu teman mereka, takutnya nLti Adnan akan kabur jika Adnan membawa mobil sendiri. Makanya Adnan terpaksa disini. Aduh mati nih gua, siapa coba yang mau gua kenalin jadi cewek gua nanti. Gua benar-benar ga tahu lagi gimana nanti. Batin Adnan tersebut. Sementara Chiko sekarang sedang melihat jamnyq, kemungkinan sekitar tiga puluh menit lagi Adnan dan keluarganya akan datang. Ia pun sekarang juga sedang memeriksa semua hal untuk dua acara hari ini yaitu acara pesta ulang tahun Adnan dan acara launching produk baru. Chiko sedang berada di belakang panggung atau backstage. Ia melihat-lihat apakah semuanya sudah siap atau belum dan sampai sekarang ia melihat sudah sembilan puluh lima persen siap. Artinya ia bisa tenang dan sekarang ini ia pergi keluar dulu. "Wah gila ya bos kita ganteng banget." ujar Ayu yang merupakan salah satu model yang diminta untuk menjadi model di launching new brand ini. "Bukan itu woy, meski pun itu juga ganteng tapi itu tuh Pak Chiko, asistennya Pak Adnan. Pak Adnan mana mau masuk ke backstage gini. Semuanya udah diurus sama Pak Chiko. Jadi nanti Pak Adnna tinggal lihat jadinya aja sih. Lo belum tahu Pak Adnan emangnya?" tanya Greta dan Ayu menggelengkan kepala. Ia memang belum pernah melihat wajah Adnan. "Ya elah masa belum pernah lihat sih Lo, ya kalo gitu nanti juga pasti akan lihat karena nanti Pak Adnan juga datang. Jadi Raja di acara ini. Duh siapa ya kira-kira Ratu nya?" tanya Ayu kepada mereka semua yang penasaran. Pasalnya memang kabar tentang Adnan yang akan mengenalkan kekasihnya ke orangtuanya sudah tersebar dimana-mana. Mereka juga jadi penasaran tentunya karena ini merupakan kabar yang sangat hot dan sangat baru juga. Semuanya tahu bahwa Adnan selama ini tidak memiliki pacar sama sekali. Jadi saat ada kabar tentang Adnan akan mengenalkan kekasih kepada orangtuanya banyak yang ingin tahu siapa sebenarnya kekasih dari Adnan. "Udah eh ga usah ngomongin Pak Adnan lagi. Lagi pula juga Pak Adnan juga ga mungkin ngelirik model kayak Lo pada." ujar Shanon kepada mereka. Shanon ini merupakan salah satu super model yang diminta untuk menjadi salah satu model utama dalam launching brand kali ini. Shanon karena merasa dirinya sudah hebat jadi memang sedikit sombong kepada mereka. "Ya kan siapa tahu kita bisa dilirik, who knows kan ya?" ujar Ayu ke Shanon dengan nada sedikit ketus karena ia sangat kesal pada Shanon. "Udah lah guys, fokus aja lah ga usah pada berantem." ujar Keshia yang menengahi mereka. Saat ini mereka pun sudah saling diam dan tidak bertengkar lagi. Keshia pun kembali melakukan finishing pada make up-nya. "Guys siap-siap ya kalian. Ah iya nanti after launching produk kalian bisa gabung sama tamu yang lainnya juga ya. Kalian bisa menikmati hidangan yang ada juga. Tapi Pak Chiko sudah bilang ke gua." ujar Nari, tim mereka. "Oke siap Kak. Thanks ya kak." jawab mereka semua dengan serempak. Mereka pun semakin senang dan juga semangat karena nanti mereka bisa melihat banyak tamu undangan yang datang dan pastinya semua tamu undangan yang sangat penting. Mereka harus benar-benar menjaga sikap. "Wahh benar-benar ya kerja di Naki Company kayaknya enak banget. Tapi ya wajar sih kalo kita dibolehin buat langsung pergi-pergi karena toh juga kita ada di gedung serbaguna terbesar di Indonesia. Jadinya ya wajar banyak yang bakalan datang juga." ujar Hanna yang disetujui oleh mereka semua. Sementara itu, Adnan sudah sampai bersama dengan Mama dan Papanya. Mereka pun langsung masuk ke dalam dan sekarang ini mereka sudah melihat-lihat gedung acara ini karena setengah jam lagi tamu undangan akan datang. Memang sudah banyak yang datang tapi semua ini adalah karyawan yang memang bekerja keras untuk semua yang dilakukan ini. "Mana pacar kamu Adnan?" tanya Papa Adnan membuat Adnan pusing seketika karena sampai saat ini ia masih belum tahu bagaimana cara membawa seorang perempuan ke depan Papa dan Mamanya karena ia sama sekali belum tahu apa yang harus ia lakukan. Jika ia membawa perempuan yang bukan Milea, siapa yang akan ia bawa nanti? Tak ada pilihan juga. Ah, dia harus segera bertemu dengan Chiko untuk menanyakan hal seperti ini. Rasanya kepalanya ingin meledak saat ini juga, lagi pula kenapa harus sekarang. Papa dan Mamanya memang tak bisa menunggu lebih lama lagi. "Astaga Pah, kita baru aja masuk ke sini loh Pah. Lagi pula tamu undangan juga setengah jam lagi datangnya. Nanti ya Pah setelah launching pasti Adnan kenalin." ujar Adnan yang ingin membuat Papa dan Mamanya percaya dengan omongannya ini meskipun ini sangatlah susah baginya. "Benar ya Adnan, Papa tunggu dan jangan kamu kira kalau nanti setelah launching kamu belum bawa pacar ke Papa kamu akan aman dari perjodohan. Karena Papa sudah punya banyak stock yang bisa Papa jodohkan ke kamu." ujar Papa Adnan dan Adnan hanya mengangguk saja karena jika ia menjawab maka nanti pembicaraan ini akan lebih panjang lagi. Makanya ia mengiyakan dan sekarang ini Adnan ijin untuk pergi mencari keberadaan dari Chiko. Adnan sudah berada jauh dari tempat Mama dan Papanya. Sebenarnya sekarang ini Adnan sedang merasa gelisah tapi ia tak memperlihatkan kegelisahannya itu karena ia tak mungkin memperlihatkan ini di depan karyawannya. Ia harus terlihat berwibawa di depan banyak karyawannya ini. Dimana juga Chiko, kenapa belum kelihatan sampai sekarang. Batin Adnan yang melihat-lihat sekitar, ia pun berpikiran bahwa Chiko mungkin saja masih ada di backstage mengecek semua persiapan dari model-model ini. Akhirnya sekarang ini Adnan pergi ke backatage, meskipun sebenarnya ia tak pernah pergi ke backstage seperti ini. Bisa dibilang mungkin ini pertama kali baginya. Ia tak perduli, ia hanya ingin bertemu dengan Chiko saja hari ini. "Pak Adnan, ada apa pak?" tanya Nari yang sedikit terkejut karena Adnan pergi sendiri ke backstage. Padahal tadi Chiko sudah datang kesini juga. Jadi tak ada yang kepikiran jika Adnan juga akan pergi kesini. Ini pertama kalinya. Adnan masih belum menjawab dan ia malah melihat-lihat sekitar yang membuat beberapa model langsung terpana dengan ketampanan dari Adnan. Karena terdapat beberapa model yang memang baru mengetahui bagaimana wajah dari Adnan. Yang lainnya mereka hanya tahu siapa Adnan dan juga prestasi dari Adnan. Maka dari itu saat melihat Adnan secara langsung mereka langsung terpana akan ketampanan dan pesona dari sosok Adnan. "Ah saya mencari Pak Chiko, apakah dia ada disini?" tanya Adnan karena setelah ia menengok kesana sini ia sama sekali tidak melihat ada keberadaan dari Chiko. Jadinya ia pun bertanya kepada Nari untuk memastikan hal ini. "Pak Chiko tadi memang sudah kesini Pak, tapi sudah pergi dari beberapa waktu yang lalu. Pak Adnan ada keperluan? Jika ada saya bisa membantu pak." ujar Nari kepada Adnan dan Adnan menggelengkan kepala. "Oh tidak, jika begitu saya keluar dulu." ujar Adnan dan Nari mengangguk. Sekarang ini Adnan keluar diiringi dengan para model yang menatap Adnan dengan pandangan sukanya, termasuk juga Shanon yang memang menyukai Adnan. Rasanya memang Adnan mampu membuat mereka terfokus padanya. "Sumpah ya ternyata seganteng itu pas ngelihat secara langsung. Arghhh benar-benar ga tahu deh harus gimana lagi." ujar Rahma ke temannya. Mereka semua sekaramg sedang dalam mode ter-Adnan- Adnan. Siapa juga yang tidak terpesona dengan Adnan di dunia ini? Jika ada, boleh ditanyakan apakah perempuan ini menyukai lelaki atau tidak karena tidak mungkin jika tidak menyukai Adnan yang sesempurna itu. Bisa dibilang jika tidak menyukai Adnan berarti ia sangatlah gila atau malah juga buta. "Nah emang seganteng itu woy. Siapa ga kepincut coba kalo presdirnya kayak Pak Adnan itu." ujar Ayu dan mereka masih membahas Adnan juga. "Pada bahas apa sih?" tanya Keshia yang memang tadi sedang berada di ruang ganti baju jadi ia tidak mengetahui apa yang terjadi di backstage ini. "Ah kamu tadi lagi ganti baju ya Kei, kamu ga lihat tadi ada Pak Adnan disini. Pak Adnan ganteng banget astaga, benar-benar ga bisa ditolak deh itu ketampanannya. Tumbenan banget juga Pak Adnan tadi kesini, ini kayaknya pertama kalinya Pak Adnan datangi kayak gini deh." ujar Ayu kepada Keisha. "Ohhh gitu, pantesan. Gua kira pada ngomongin apaan. Ternyata ngomongin pak bos toh." ujar Keisha kepada mereka semua dan sekarang ini Keisha sudah pergi dari sana. Keisha sedang menggunakan high heelsnya. Sementara Adnan sekarang sudah benar-benar pergi dari sana dan mencari keberadaan dari Chiko. Ia pun akhirnya menemukan Chiko juga, ternyata Chiko sedang ada di dalam aula. Ia menemui Chiko karena ia perlu Chiko sebagai solusi dari permasalahannya yang selalu ia miliki juga. "Kenapa sih? Kok kayak gelisah banget Lo?" tanya Chiko kepada Adnan. "Ah iya, btw happy birthday dan congrats ya pak bos." ujar Chiko lagi. "Ah itu udah ga penting lagi, sekarang yang paling penting bantuin gua. Papa sama Mama udah benar-benar minta gua buat ngenalin cewek gua ini. Masalahnya siapa juga yang mau gua kenalin disini, ga ada sama sekali." ujar Adnan kepada Chiko dengan wajah yang terlihat sangat bingung dan tidak tahu lagi harus bagaimana. Ia benar-benar merasa pusing juga sekarang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN