Emerald, mantan kekasih Crystal yang tak lagi bertegur sapa saat keduanya memutuskan berpisah dan pergi dengan pasangan yang lain. Belum bicara, Emerlad memegang bahu Crystal untuk membawanya berdiri. Disentuhnya pipi itu, basah karena air mata.
"Gue nggak akan tanya kenapa lo di sini, juga nggak punya hak untuk ngapus air mata lo. Tapi Lo harus tau, gue masih Al yang sama. Al sahabat Lo dulu."
Crystal menangis sesenggukan, menabrakkan diri dalam pelukan Emerald. Tak peduli meski si bule ini juga sudah memiliki kekasih, Crystal hanya butuh sandaran.
"Sebentar, Al. Gue butuh lo. Jangan pergi!" isak Crystal.
Emerald belum membalas pelukan itu. Hanya menarik napas panjang, lalu menghela kasar agar sesak di dadanya ikut menepis. Isak tangis gadis itu menyakitinya.
"Sejak awal aku nggak pe
