Bab 46. Arogansi

2370 Kata

Sepuluh menit berlalu, Crystal terus menatap pintu toilet karena Ruby tak kunjung keluar. Suara air masih terdengar, mengusik keraguan Crystal untuk mengetuk. “Lagi mandi, kali ya.” Crystal beranjak keluar, pergi ke dapur untuk menyediakan teh hangat untuk suaminya itu. Sekembalinya dia ke kamar, Ruby masih belum menyelesaikan aktivitasnya di toilet. “By, masih lama?” Tak ada sahutan. Karena masih mengantuk, Crystal melanjutkan tidurnya lagi. Detik dan menit berlalu, hampir setengah jam. Ruby membuka mata. Rasa sakitnya mulai mereda, sempat dia tadi kehilangan kesadaran sekitar beberapa menit, bersandar pada dinding. Untung saja dia tak terpeleset di lantai. “Udah lama nggak check up. Belakangan ini juga lembur terus karena tugas kantor numpuk. Apa Papa masih lama tugas di Perth?” Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN