Bab 32. Si Akang Ganteng

1950 Kata

Intan tertawa geli melihat kekasihnya itu merengek karena bokongnya tandas dengan lantai basah. Melihat cerianya Intan, Morgan tersenyum ringan sambil beranjak bangkit dari duduknya. ”Be-Ha kamu itam, tuh. Bawahnya item juga?” Intan kikuk. Dia segera ngacir meninggalkan kolam untuk mengganti pakaian basahnya. Tersisa Morgan yang sangat prihatin dengan ikan-ikan yang menggelepar di lantai. “Mbak Bro! Ini ikannya kudu gimana?” teriaknya. Tak memberi kabar mau datang, Intan malu sekali saat sang kekasih melihat tampilannya terekspos tadi. Si tomboy itu jejingkrakan di kamar, setelah membersihkan diri. Berulang kali dia membanting tubuhnya ke kasur, berguling-guling sebab merasa malu untuk menemui Morgan di luar. “Malu banget aku, tuh. Jadi nggak pede mau ketemu dia lagi. Kalau dibandingk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN