chapter 9

1560 Kata
Sepasang anak remaja yang di takdirkan terlahir kembar, yakni Zhakief dan Aira sangat berbahagia. Bagaimana tidak, sebentar lagi merupakan moment yang sudah mereka tunggu-tunggu. Sweet seventeen merupakan moment paling berharga bagi para remaja. Dengan merayakannya mereka seolah memberi apresiasi dalam menyambut usia dewasanya. Tapi bagaimanapun meriahnya acara, yang paling penting adalah, rasa syukur kepada sang Maha Pencipta atas umur panjang yang diperoleh atas kemurahannya. Sweet seventeen merupakan langkah baru bagi para remaja memulai fase dewasa dalam hidupnya. Disini mereka dituntut sudah bisa membedakan baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Jadi mereka akan mulai belajar berhati-hati dengan tidakan yang iya ambil, tentunya memikirkan dampak baik dan buruk akibat yang akan iya peroleh. Halaman rumah Chaira yang berada di Surabaya sudah didekor dengan meriah. Zhakief yang sejak kecilnya sangat menyukai pesawat, dan kegemarannya tersebut terbawa hingga dewasa. Cita-citanya yang ingin menjadi kapten, agar suatu saat nanti bisa mengendalikan pesawat diudara. Cita-cita tersebut bukan sekedar wacana saja, setelah lulus dari bangku SMA dirinya akan langsung melanjutkan pendidikannya di sekolah penerbangan. Semua koleksi pernak pernik yang ada dikamarnya juga bertemakan pesawat. Sedangkan si cantik Aira yang pembawaannya lebih kalem dulunya lebih senang dengan sesuatu yang bertema masak memasak. Tapi seiring waktu kegemarannya beralih ke profesi dokter, ketika mommynya tengah mengandung adiknya. Saat itu usianya menjelang enam tahun, mommynya dibantu oleh dokter untuk membawa adiknya lahir kedunia dengan selamat. Disitulah dirinya mulai tertarik menjadi seorang dokter, menolong setiap ibu tentu membawa kebahagiaan tersendiri ketika kita berhasil membawa kehidupan kecil yang sudah dinantikan, membuat tangis bayi menggema dalam genggaman tangan kita. Chaira sengaja mengadakan acara special tersebut di Surabaya mengingat masa kecil kedua anaknya mereka lewati dikota pahlawan tersebut. Dirinya ingin acara ini sekaligus mengingatkan anak-anaknya tentang kenangan masa kecil mereka yang indah. Mengajarkan sikap bertanggung jawab terkhusus untuk diri mereka sendiri. Halaman rumah yang luas, sudah disulap bak berada di aula besar dan mewah. Tadinya mereka memang ingin melakukannya di ballroom hotel, tapi penolakan mommynya membuat mereka pasrah. Bagi mereka ucapan mommy mutlak sebagai perintah yang harus mereka ikuti. Mereka sangat menghargai dan menyayangi mommynya. Apalagi dirinya tahu bagaimana mommynya berjuang membawa mereka lahir melihat indahnya kehidupan dunia. Semua nampak berbahagia malam ini. Halaman yang tadinya sepi kini berganti suasana ramai karena tamu undangan sudah berdatangan memenuhinya. riuh suara tepuk tangan ketika sepasang anak remaja tersebut memotong kue yang menjulang tinggi dihadapannya. Cake setinggi satu meter tersebut, dipotong dengan potongan pertama diperuntukkan untuk mommy Chaira wanita yang mereka cintai lalu berlanjut ke ayahnya, sosok pria yang menjamin nyawanya untuk kebahagiaan anak anaknya. Acara berlanjut ketika Chaira memberikan ucapan selamat yang penuh haru kepada kedua anaknya. "Anak-anakku selamat bertambah usia, Kalian sudah dewasa. Waktu cepat sekali berlalu, padahal mommy merasa baru melahirkan kalian beberapa tahun yang lalu. Tidak ada kebahagiaan diatas rasa bahagia melihat kalian bisa tetap tersenyum hingga saat ini. Mommy bahagia, kita masih diberi kesempatan hingga masih bisa berkumpul diusia kalian tujuh belas tahun, dan harapan terbesar mommy tentu agar bisa tetap menemani kalian sampai semua angan dan citamu terwujud. Tapi kita semua tahu umur sudah diatur Yang Maha Kuasa, mommy hanya berharap anak-anak mommy sekarang yang sudah dewasa agar bisa menjaga dirinya dari hal yang bisa merusaknya. Kalian sudah dewasa, belajarlah bertanggung jawab untuk dirimu sendiri sebelum memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi. Untuk anakku Zulaikha Keishia Humairah yang lebih nyaman dipanggil Aira. Sebagai seorang gadis, akan ada banyak godaan yang mengiringi langkahmu. Mommy berharap kamu tidak mudah terpengaruh situasi dan bisa lebih dewasa menyikapinya. Tindakanmu kedepan yang akan menentukan nasibmu juga. Semoga jalanmu selalu diberi kemudahan dan dijauhkan dari mara bahaya. Terakhir untuk Zhakief, Zhakheer Zhakif Farzhan. Hal yang sama juga berlaku untuk dirimu. Dari nama yang ayah dan mommy sematkan untukmu, kami berharap kelak kamu bisa membanggakan orang tua dengan keberhasilan yang kamu raih dalam hidupmu. Bijaksana dalam mengambil sikap. Sebagai pria kamu memiliki tanggung jawab yang lebih besar, untuk itu fikirkan semua tindak tanduk yang akan kamu lakukan. Mommy berharap tidak akan ada kata penyesalan yang menyertai langkahmu. Mommy selalu ada mendoakan kebahagiaan untuk kalian." Tutup Chaira dengan harapan dan doa yang tulus untuk anak-anaknya. Keduanya berjalan menghampiri mommynya yang sedang menunggu kedatangannya. Pelukan hangat mereka beri untuk sang mommy, sosok wonderwoman dikehidupan nyata dalam hidupnya. "Terimakasih mommy sudah melahirkan kami. Kami tahu mommy banyak melakukan pengorbanan untuk kehidupan kami. Aira tahu, mommy sempat koma sampai berhari-hari saat melahirkan kami. Dan itu tidak akan pernah bisa terbayarkan oleh kami. Jasa mommy sangat besar buat aku, kakak dan juga adik-adik. Jika mommy menganggap kami sebagai harta yang paling berharga, maka mommy juga adalah harta yang tidak bisa ternilai dimata kami. Memiliki mommy merupakan harta yang tak ternilai harganya. Seperti mutiara didasar laut, mommy adalah perhiasan terindah yang kami punya, perhiasan hati kami selamanya. Kami akan terus menyayangi mommy. Mommy, Aira tahu bagaimana mommy menjalani hidup untuk memperjuangkan kehidupan yang layak untuk kami. Mungkin sebagian orang, melihat semua gampang di matanya. Tapi Aira tahu, dibalik itu semua ada banyak tangis air mata yang mengiringi langkah mommy. Mommy panutan kami, wonder woman yang nyata dalam hidup kami. Terimakasih mommy sudah memberikan yang terbaik buat kami. Kami akan membayar setiap tetes air mata yang pernah mommy keluarkan dimasa lalu, dengan kebahagiaan. Kami bersyukur dan berjanji akan membuat mommy bangga dan terus berbahagia." Ayah Farhan yang menyaksikan moment tersebut, mengabadikannya lewat kamera yang memang sengaja iya pegang sejak tadi untuk merekam keseruan acara yang sedang berlangsung. Semua tidak ada yang menyangka jika suasana haru seperti ini akan menghiasi kemeriahan acara. Konsep tersebut memang tidak ada dalam susunan acara, itu sebabnya dirinya lebih memilih mengabadikan moment langka tersebut. Sebelum acara dimulai, memang Aira datang menghampiri ayahnya. menanyakan banyak hal mengenai masa lalu yang pernah terjadi diantara mereka dan bagaimana mommynya melewati masa sulitnya selama hamil sampai melahirkannya. Dan Farhan sebagai orang yang memiliki peran penting dalam masa lalu Chaira, menceritakan semuanya secara detail kepada Aira tanpa ada yang ditutupinya. Iya melihat putrinya sampai meneteskan airmata saat ceritanya usai. Hubungannya dengan Aira memang belum sehangat hubungannya dwngan Zhakief. Meskipun mereka sudah tinggal dalam satu atap, Aira masih membatasi ruang privasinya dengan ayah kandungnya. "Dirumah ini, kami menghabiskan masa kecil kami bersama mommy dan juga daddy. Daddy sosok yang sangat baik, dia super hero yang Allah kirim untuk kami. Ayah sambung yang mana keberadaannya melebihi ayah kandung. kehadirannya benar-benar melengkapi kami. Hingga kami merasa jika Bersamanya kami sudah merasa sangat lengkap, kami tidak mengharapkan siapa-siapa lagi. Dan daddy melakukan banyak hal untuk membahagiakan kami. Bahkan sampai disisa usianya, Daddy masih terus berusaha melindungi kami, Daddy rela melakukan apapun untuk kebahagiaan kami. Begitupun mommy, mommy adalah nafas kami. Jika mommy tidak ada maka semua akan kehilangan arah." Ucap Aira, ia tidak mampu lagi melanjutkan ucapannya. Aira tidak sanggup menahan air matanya jika mengingat kenangan tentang alm. daddynya. Semua masih sangat membekas diingatannya . Zhakief lalu mengambil alih microfonnya dan membawa adiknya kedalam pelukan. Sedang Chaira mengusap punggung keduanya. Setelah menenangkan Aira sesaat, Zhakief menyampaikan juga isi hatinya. "Jika daddy melihat Zhakief disini saat ini, Zhakief mau bilang terimakasih untuk cinta daddy yang begitu besar. Kami sangat menyayangi daddy. Zhakief yakin saat ini daddy juga bahagia melihat kami disini berkumpul. Zhakief tahu, seorang ayah akan memberikan nyawanya untuk kehidupan anak- anaknya. Dan daddy sudah melakukan hal tersebut. Sebagai bentuk cinta kami kepadanya, mohon kesediaan hadirin yang berada disini menyumbang Alfatihah buat daddy kami tercinta." Semua tamu yang hadir nampak menundukkan kepalanya sejenak, susana hening hanya terdengar isak tangis haru yang berasal dari suara Aira dan Chaira yang terus berpelukan. Farhan ikut terharu dengan kejutan yang anak-anaknya berikan untuk orang tuanya. Dia mengusap sudut matanya yang terasa basah. "Ayah.." suara Zhakief terdengar memanggilnya dengan menggunakan alat pengeras suara yang sedang dipegangnya. Farhan pun mengangkat jempolnya kearah putranya yang sedang memanggilnya. "Ayah, boleh maju bersama kami?" pinta Zhakief kembali. Farhan melangkahkan kakinya menghampiri ketiganya yang masih terus berpelukan. "Ayah, tidak perduli bagaimana masa lalu yang pernah ada diantara ayah dan mommy. Kami juga menyayangi ayah. Tanpa ayah, kami tidak akan hadir kedunia. Kami menyayangi ayah. Maafkan kami yang pernah menolak kehadiran ayah , maafkan kami yang tidak memahami kondisi ayah. Kami tahu ayah juga mengalami masa sulit, yang ayah harus tahu, jika kami menyayangi ayah dari dulu, sekarang hingga nanti. Ayah jangan pergi lagi" Farhan ikut berbaur didalam pelukan mereka. Rasa bahagianya sangat terasa malam ini. Dirinya memang sempat menerima penolakan kedua putra putrinya. Butuh waktu bertahun tahun untuk meraih hati mereka. Dan itu adalah masa terberat dalam hidupnya yang harus iya lewati. Bahkan ketika dirinya kembali menikahi Chaira, posisi dirinya belum sepenuhnya diterima oleh Aira, meskipun Zhakief sudah memberinya dukungan. "Terimakasih, anak-anak ayah dan terkhusus buat mommy. Kalian sudah memberi kesempatan kepada ayah untuk memperbaiki diri. Saat ini ayah tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada kalian, ayah hanya berharap bisa membuat kalian bahagia dan juga bangga memiliki ayah. Ayah juga sangat bersyukur disaat ayah jauh dari kalian, ada sosok daddy yang melindungi bahkan lebih dari sekedar menjaga kalian. Ayah memang belum bisa seperti daddy, ayah akan terus belajar untuk menjadi orang tua yang tidak mengecewakan kalian lagi. Ayah menyayangi kalian. Happy sweet seventeen buat kalian Zhakief dan Aira . , Ayah juga berharap kebahagiaan selalu menyertaimu. Semoga kalian semua tetap dalam lindungan Allah. " 'Ayah berharap, dimanapun kamu berada semoga kamu juga hidup bahagia. Ayah merindukanmu juga putriku, Dianna.' Ucapnya dlaam hati. Farhan mengusap air matanya yang ikut menetes. Malam ini yang harusnya berakhir bahagia malah sukses membuat air mata menetes.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN