34 Sekelebat rambut merah dengan tubuh yang mengembang, tiba-tiba saja menerobos masuk. Perempuan itu berjalan mendekat dan berdiri tepat di samping kanan suamiku. Aku memandangi wajah pria tampanku yang berubah menjadi hijau kehitaman. "Ngapain kamu ke sini?" tanya Aa' pada perempuan tersebut. "Aku ada perlu sama kamu, Mas," jawabnya dengan suara yang bergetar. Aku terlambat menyadari bila saat itu wajah Evita tampak sangat pucat. Dia pun berdiri dengan tangan kanan memegang tas, dan tangan kiri mengelus perutnya, yang sedikit lebih buncit dari perut Aa' Andre. "Aaarrrgghh!" teriakku saat tiba-tiba tubuh Evita jatuh ke lantai, dengan posisi kaki kiri yang menekuk. Aku dan Aa' segera bangkit dari kursi dan langsung menghambur ke arahnya. Wajah Evita semakin pucat pasi. Aku n