Setelah lima menit berlalu dalam keheningan, akhirnya Aa' jalan mendekat. Tangannya terulur ke atas kepala. Aku sedikit kaget karena ternyata dia sedang meraih remote pendingin udara, yang berada tepat di atas kepalaku.
"Jendelanya ditutup aja. Udah mulai dingin nih," ucapnya sambil jalan dan masuk ke kamar mandi.
Aku menutup jendela sesuai permintaan. Tangan kiri meraih remote televisi dan menyalakan benda persegi panjang itu. Mencari saluran televisi yang menayangkan film kartun.
Kemudian, aku duduk di sofa dan menyandarkan diri dengan santai ke bantal sofa yang empuk. Harum pewangi ruangan membuatku semakin nyaman dan tenang.
Perlahan namun pasti, mataku mulai meredup. Hingga akhirnya benar-benar menutup dan membawaku terbang ke alam mimpi.
Sentuhan yang intens di dahi membuatk
