22 Malam itu Aa' Andre kembali datang ke rumah. Kali ini ditemani Om Andri dan Tante Windy,karena Om Andra sedang menghadiri resepsi pernikahan anak temannya di luar kota, sehingga beliau menyerahkan semua keputusan dan tanggung jawab ke pundak Om Andri. "Mereka masih saling menyintai. Tidak bijak bila kita menghalangi mereka untuk menuju mahligai pernikahan," ucap Om Andri mendebat Papa, yang sepertinya masih keberatan bila aku menerima kembali Aa' Andre untuk menjadi calon suami. "Masa lalunya apa sudah selesai?" tanya Papa. Semua yang hadir di sini paham maksud dan tujuan beliau. Pandangan matanya yang tajam seolah hendak menghunjam ke dalam tubuh pria six bag yang sedikit mengurus. "Sudah semua, Pa. Hasil DNA sudah keluar, dan bisa dipastikan itu bukan hasil prakarya saya," jawa