“Hhmm … Teh ini nikmat sekali. Benar-benar terasa hangat dan nyaman di perutku,” ucap Farhan. “Kamu berlebihan sekali, Mas.” “Aku tidak berlebihan, Wa. Oiya, kebetulan tadi aku beli makanan. Aku sengaja membelinya dua, satu buat kamu dan satu buat aku. Jadi bagaimanapun juga, kamu harus ikut memakannya.” Marwa menolak, “Jangan, Mas. Aku tadi sudah makan. Lagi pula kalau aku makan lagi, aku bisa gendut. Tidak hanya gendut, tapi perutku juga akan begah karena kebanyakan makanan. Jadi kamu saja, Mas. Aku akan temani kamu makan di sini.” “Yaaa, mana asyik makan sendiri, Wa.” “Nggak apa-apa, Mas. Punya aku nanti aku simpan dulu di lemari pendingin. Besok akan aku panaskan.” Farhan menggeleng, “Kalau kamu tidak makan, aku juga tidak akan makan.” “Jangan begitu, Mas … Kamu itu belum makan