3. ?Salah Cari Suami

623 Kata
Happy Reading!  "Maaf mah, Meylisa nggak akan gitu lagi kok. Janji deh." ucap Meylisa pelan. Ia sudah terlalu lelah diomeli oleh ibunya. "Hari ini kamu minta maaf, besok ngulang lagi. Mama cepek Mey dengar kenakalan kamu itu yang nggak ada habisnya." Omel Hasti lagi. Dan sepertinya tidak ada tanda-tanda ia akan berhenti. Meylisa mengusap kepalanya yang pusing, tambah sakit lagi saat melihat suaminya makan dengan nyaman di meja makan. 'Memang nggak punya belas kasih' Batin Meylisa lalu menatap mamanya. "Mah, Meylisa lapar nih. Udah kali ngomelnya." ucap Meylisa membuat Hasti melotot. "Tuh kan. Dikasih tahu orang tua bukannya merasa bersalah malah minta makan." Oke. Meylisa menyerah dan memilih diam mendengarkan ceramah mamanya hingga selesai. "Kalau sampai nak Andra ngeluh lagi tentang kelakukan kamu, awas saja." ucap Hasti lalu berdiri dan berlalu pergi. Meylisa menghela napas lega saat sosok mamanya sudah tidak ada lagi. "Akhirnya." gumam Meylisa lalu segera beranjak menuju meja makan. "Loh ikan goreng aku tadi mana?" tanya Meylisa lalu menatap suaminya yang sudah selesai makan. Andra pun balas menatap sang istri. "Mas makan." ucap Andra santai membuat Meylisa membelalak. "Mas makan? Kan mas tahu itu ikan bagian aku." rajuk Meylisa dengan suara sedikit tinggi. "Anggap saja sebagai hukuman karena kamu sudah bohongin, mas." Ucap Andra lalu berlalu dari meja makan. Sedang Meylisa hanya diam menatap tulang belulang ikan yang tadi sangat ia inginkan. "Hiks jahat sekali." isak Meylisa lalu melangkah menuju dapur. Siapa tahu masih ada ikan yang bisa ia goreng. Meylisa membuka lemari pendingin dan tidak menemukan apapun. Ia juga mencari di tempat lain dan nihil. Tidak ada lagi ikan yang bisa ia goreng. "Nyari apa?" Meylisa segera berbalik dan melihat mamanya di depan pintu dapur. "Mah, nggak ada ikan lagi ya?" tanya Meylisa cepat. Hasti menggeleng dan melangkah mengambil air. "Nggak ada lagi. Itu tadi juga dikasih tetangga." Meylisa langsung bereaksi. "Siapa mah? Pak Rojak atau__" "Emang mau apa? Udah makan daging aja." Tegur Hasti lalu melangkah pergi dengan segelas air. "Ck! Maunya makan ikan." gumam Meylisa pelan lalu melangkah menuju kamarnya. Ia akan menelpon Tasya, siapa tahu temannya itu punya ikan atau tahu tempat untuk membeli ikan di sore hari begini. Ceklek "Sudah dapat judul skripsi baru?" Tubuh Meylisa langsung membatu. Ia lupa bahwa si_dedemit minta judul baru besok siang. "Kalau dua hari lagi, boleh mas?" tanya Meylisa pelan. Judul yang ia cari satu minggu lamanya saja ditolak apalagi judul yang dikebut satu malam. "Boleh. Tahun depan pun boleh." Jawab Andra membuat Meylisa menghentak kesal. Secara tidak langsung suaminya itu memintanya untuk menunda skripsi hingga tahun depan. Dengan langkah gusar, Meylisa menuju meja belajarnya dan mulai mencari judul baru. "Minggu depan, mas mau pergi ke Surabaya." ucap Andra memberitahu istrinya. "Terserah." ucap Meylisa lalu membatin mau mati sekalian kek. 'Astagfirullah, kalau mas Andra meninggal berarti aku jadi janda dong tapi skripsiku otomatis ganti pembimbing.' Batin Meylisa lalu menghela napas. Sungguh pilihan yang sulit. "Kamu mau ikut?" Tawar Andra membuat Meylisa otomatis menatap sang suami. "Aku kan harus ngerjain skripsi, mas gimana sih?" ketus Meylisa. Andra tersenyum tipis. "Ngerjain apa? Judulnya saja belum acc." Meylisa melotot tajam lalu berdiri dan berjalan menuju meja kerja suaminya. "Aku mau ganti pembimbing." ucap Meylisa dihadapan suaminya. Andra mengetuk meja seolah berpikir lalu berkata. "Tidak bisa." "Mas!" Teriak Meylisa marah membuat Andra menyeringai. "Coba cari dulu, sayang. Kalau sekali ini masih gagal, mas bantu cariin judul deh." tawar Andra membuat Meylisa berdecak. "Nggak mungkin di acc, mas. Mas kan tahu aku tuh nggak jago urusan nyari sesuatu. Buktinya aku salah nyari suami." ucap Meylisa membuat Andra mendelik. Sedang Meylisa hanya diam dengan wajah menantang. Andra menghela napas lalu berkata. "Ya udah, mas nggak jadi bantu kamu." rajuk Andra lalu melangkah menuju tempat tidur. Meylisa meremas rambutnya frustasi. Sepertinya ia memang salah cari suami.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN