1. ?Dosen Menyebalkan
Happy Reading!
Meylisa langsung melotot tak percaya. Bagaimana pria dewasa di depannya bisa berkata sesantai itu. Kelewat tenang bagi Meylisa yang sudah hampir serangan jantung.
"A_apa pak? Ditolak? Maksudnya judul skripsi saya ditolak?" tanya Meylisa berharap jika ia salah dengar.
Andra sang dosen hanya mengangguk lalu kembali fokus dengan laptop dihadapannya.
"Mas, ini beneran?" tanya Meylisa sekali lagi. Dan kali ini ia merubah panggilan pak menjadi mas.
"Meylisa, ingat! Ini di kampus." tegur Andra membuat Meylisa berdecak. Ia sudah berjuang sangat keras untuk mendapat judul baru. Bahkan Meylisa susah makan dan susah tidur.
"Ya makanya mas acc judulku dong. Aku udah cape mikir loh, kan mas tahu sendiri beberapa hari ini aku begadang nyari judul." keluh Meylisa membuat Andra menatap mahasiswinya itu. Sebenarnya apa yang membuat itu sulit? Bukankah hanya menemukan judul saja. Jika judul saja sudah sulit lalu bagaimana nanti setelah masuk pengerjaan bab.
"Pertama, kita sedang di kampus dan itu berarti tidak ada panggilan mas. Kedua, judul kamu saya tolak dan silahkan ajukan judul baru besok siang."
"Mas!" teriak Meylisa sampai wajahnya memerah lalu dengan kasar beranjak dari kursi dan melangkah menuju pintu.
Brakk
Andra hanya menggeleng pelan lalu kembali fokus dengan pekerjaannya. Sedang Meylisa langsung menuju kantin tempat temannya menunggu.
Tak tak tak
Brakk
"Astagfirullah_ pelan-pelan kek." omel Tasya lalu segera memajukan tubuhnya.
"Emang nggak ada akhlak tu dosen." teriak Meylisa lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja dan mulai menangis.
"Emang sakit tu pak Andra, masa judul istri sendiri ditolak. Parahh parahh parahh." ucap Tasya memanasi membuat tangis Meylisa semakin keras. Pupus sudah harapannya untuk tidur nyenyak malam ini.
"Hiks hiks"
"Ya udah sih. Kan bisa minta tolong pak Andra rekomendasiin judul atau apalah gitu." ucap Tasya lalu membatin untung dosen pembimbingnya bukan pak Andra, kalau iya, bisa habis dirinya dizholimi.
Meylisa mengangkat wajahnya dengan sisa air mata di pipi. "Kalau mas Andra emang niat ngasih judul udah dari minggu lalu. Ini malah diam waktu liat istrinya begadang nyari judul hiks"
Tasya menggeleng ikut prihatin lalu menyodorkan bakso yang belum sempat ia sentuh.
"Udah nih, makan bakso gue. Gratis dehh" ucap Tasya membuat Meylisa menatap semangkuk bakso dihadapannya.
"Ini cabenya mana hiks"
Taysa berdecak lalu mengambil tempat cabe di meja sebelah.
"Nih." ucap Tasya membuat Meylisa tersenyum.
"Makasihh. Tasya baik dehh" ucap Meylisa senang.
"Dih, udah senang aja." sewot Tasya yang sekarang malah tak rela baksonya dimakan oleh Meylisa.
"Yey makan bak__emm huek" Meylisa segera menutup mulutnya.
Tasya melotot kaget. "Kenapa?"
Meylisa menggeleng lalu menjauhkan mangkuk bakso dari hadapannya. "Mual." adu Meylisa lalu mengambil tisu untuk menutupi hidungnya.
Tasya diam lalu tersenyum tipis. "Btw Mey, lo udah nikah empat bulan kan sama pak Andra?"
Meylisa mengangguk pelan membuat senyum Tasya semakin lebar.
"Udah diunboxing?" tanya Tasya membuat Meylisa melotot.
"Apaan sih Sya?" Ucap Meylisa kesal.
Tasya berdecak lalu memukul meja pelan. "Gue ada ide nih supaya judul skripsi lo cepat di acc pak Andra."
Meylisa melotot lalu bergumam. "Apa?"
"Gue pernah dengar kalau dosen nggak bakalan mempersulit mahasiswi yang hamil saat skripsi." ucap Tasya membuat Meylisa spontan berdecak.
"Ya gue nggak mungkin hamil." ucap Meylisa membuat Tasya menatap penasaran.
"Jadi belum diunboxing?"
"Udah tapi__ck gue minum pil." ucap Meylisa frustasi.
"Yahh. Selamat bergadang deh buat lo." ucap Tasya membuat Meylisa meremas rambutnya. Ia tak mau bergadang lagi cari judul. Dan lagi baru judul saja, ia sudah dipersulit bagaimana nanti masuk pengerjaan bab.
"Nggak. Gue nggak mau begadang lagi." ucap Meylisa lalu menatap Tasya.
"Apa gue pura-pura sakit aja ya biar mas Andra kasihan terus syukur-syukur dibantu ngerjain skripsi." ucap Meylisa yang diangguki oleh Tasya.
"Bisa juga tuh. Gue bantuin deh supaya akting lo lebih meyakinkan." tawar Tasya membuat Meylisa tersenyum.
"Good. Sekarang kita ke klinik terus nanti lo telpon mas Andra dan bilang kalau gue lagi sakit." ucap Meylisa yang langsung diangguki oleh Tasya.