Menyusun Rencana

1211 Kata

Aroma tubuh dari tangan kekar yang membawanya itu membuat perasaan Ayuna tenang. Dia mengikuti langkah pria yang membawanya itu dalam diam. Ayuna tahu jika orang yang membawanya sedang dalam emosi yang tidak baik, sehingga dia hanya memilih untuk diam seribu bahasa. Sampai mereka memasuki sebuah ruangan kosong. Orang itu langsung mendekap tubuh Ayuna dan memeluknya dengan erat, Ayuna membalas pelukannya. Kehangatan yang menenangkan seketika menjalan ke seluruh tubuh Ayuna. Apakah sebentar lagi dia tidak akan bisa merasakan kehangatan ini? Ayuna seakan tidak rela melepasnya, tapui mengingat sorot mata ibunya yang lemah, membuatnya bertekad meskipun itu sangat berat. “Hmm… Kak aku sangat merindukanmu,” ucap Ayuna dengan manja. Mendengar itu, Gio melepas pelukannya dan menatap Ayuna. “Boho

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN