Bibir Gio melengkung indah memperlihatkan senyumannya yang terlihat seperti senyuman nakal dan itu membuat Ayuna menjadi resah.
“Rupanya kau sudah tidak sabar untuk tugasmu ya,” ucap Gio sambil menutup laptopnya. Dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Ayuna yang masih berdiri mematung. Ayuna menjadi panik dia melangkah mundur setiap kali Gio melangkah menghampirinya sampai tubuhnya membentur dinding. Gio semakin mendekat.
“Kenapa kau takut padaku? aku tidak akan menggigitmu jika kau tidak mau. Lagi pula kau sama seakali bukan tipeku, kau masih muda dan sama sekali belum ada pengalaman tentang seks sebelumnya kan?” Ayuna melotot dan menutup wajahnya karena malu, bisa-bisanya pria m***m di hadapannya ini dengan gamblangnya membicarakan tentang itu di hadapannya. Ayuna benar-benar sang
