Dera yang masih berdiri juga terlihat mematung mendengar ucapan ayahnya. Dera seolah tak percaya, kalau ayahnya sendiri yang mengundang Rendra. Apa ada hubungannya dengan kejadian semalam, saat ayahnya menyuruh Dera masuk? Memang Handoko terlihat marah saat itu, tapi untuk apa ayahnya menyuruh Rendra datang? Pertanyaan itu yang terus muncul di benak Dera saat ini. Hingga Dera tak menyadari kalau dirinya tengah berdiri di antara dua laki-laki yang duduk di hadapannya. “Dera, ngapain kamu berdiri di situ? Cepat ambil minum sana buat Ayah sama Rendra!” Suara Handoko dengan nada cukup tinggi membuat Dera terhenti dari lamunannya. “I.. iya Ayah.” Dera terlihat gugup Masih dengan perasaan penuh tanya Dera memutar badannya ke arah dapur lalu menyiapkan minuman untuk Handoko dan Rendra. Dera