d**a Rendra terasa bergetar, denyut jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Bagi Rendra ini pertama kali Rendra menemui cewek yang bapaknya terlihat garang dan sangar. Keringat dingin langsung keluar hampir di sekujur tubuh Rendra, kala Handoko duduk di kursi sebelahnya. Sorot mata yang tajam serta suara Handoko yang menggelegar membuat Rendra terlihat gugup menghadapinya. Kata-kata yang keluar dari mulut Handoko terasa pedas dan tegas terdengar di telinga Rendra. “Ingat yah kata-kata Bapak tadi!” Handoko sambil mengacungkan jari telunjuknya kepada Rendra dengan sorot mata kembali tajam “Iya Pak.” Rendra menganggukkan kepalanya Melihat anak gadisnya kembali muncul, Handoko beranjak dari kursi yang dia duduki yakni kursi yang semula Dera tempati. Handoko sama sekali tak menghirau