Kemarahan Raka

1624 Kata

Sebelum Subuh tiba Raka sudah terbangun. Seperti biasa, dia langsung membersihkan badannya lalu melaksanakan salat wajib 2 rakaat. Raka kembali ke kamar untuk mengecek istrinya. Dera masih terjaga dengan tidur lelapnya. “Dera... bangun, salat Subuh dulu!” Ucap Raka pelan, sambil tangan kanan menggerakkan tubuh Dera agar terbangun. “Dera!” Raka mengulangi panggilannya, kali ini dengan nada meninggi. “Apa sih aku masih ngantuk! Salat aja sana enggak usah ngajak-ajak! Aku nanti salat sendiri!” Dera emosi. “Aku sudah duluan! Sebentar lagi waktu habis Dera, tunaikan dulu kewajibanmu! Kamu kan nanti bisa tidur lagi!” Raka terus membujuk Dera. “His... cerewet banget sih, enggak bisa dibilangi nanti apa! Kenapa sih kamu selalu saja membuat aku kesal!” Emosi Dera semakin memuncak. “Kamu ini i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN