Keisengan Pagi

1133 Kata

Matahari sudah bisa dipastikan telah naik, menandakan jika waktu siang telah datang. Namun, terlihat dua insan yang baru saja melakukan malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri yang sebenarnya, masih tertidur dalam mimpi yang begitu damai. Hingga sebuah panggilan masuk ke ponsel milik Dimas, sontak membangunkannya. Lelaki itu mencoba meraba meja kecil samping tempat tidur. Ada dua ponsel di atas sana, tetapi ponsel yang bergetar yang kemudian ia ambil. "Hallo!" Tanpa melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Dimas pun menyapa. [Hallo, Dimas. Pagi!] "Ah, Ayah, pagi juga. Kenapa, Yah?" Dimas hafal dengan suara orang tuanya, tanpa harus melihat siapa yang menelepon [Apakah kamu masih di hotel? Belum ke bandara?] "Bandara? Untuk apa?" Lelaki itu sepertinya masih belum t

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN