Namun, sayang kali ini Dimas harus kecewa. Rayya menahan tubuhnya saat bibir lelaki itu menyentuh bibirnya. "Enggak mungkin," sahut Rayya dengan genangan air mata yang tiba-tiba hadir. Dimas terperanjat. Ada apa dengan istrinya itu? Apa yang salah dengan ungkapan perasaannya tadi? "Enggak mungkin," ucap Rayya kembali sembari menutup wajahnya. Dimas sungguh tidak mengerti. Mengapa Rayya bersikap demikian. Mengapa istrinya itu berlebihan sekali menanggapi perasaan cinta yang menurutnya baru saja ia rasakan. "Rayya, ada apa?" Dimas bertanya lirih. Namun, gadis itu masih saja diam bahkan kini terdengar suara isakan. "Ya Tuhan, Rayya. Maafkan aku, aku sungguh tidak bermaksud membuatmu menangis." Secara spontan Dimas langsung menarik tubuh Rayya dan memeluknya. Tubuh gadis itu geme