Safira terkagum melihat banyak makanan di depannya namun selera makannya tidak membuatnya ingin makan, sungguh yang ia pikirkan adalah Lia dan Lio, apakah mareka sudah bangun atau masih tidur terus bagaimana perkembangannya? Apakah bisa sembuh atau tambah buruk? ''Safir kamu makan dulu, kakak mau keluar sebentar ya. Kalau boleh tau rumah sakit mana anakmu di rujuk?'' tanya Mariana sambil berdiri di ujung pintu dan memegang hp. ''Pertamina.'' Jawab Safira. Mariana menganggukan kepalanya dan tersenyum ia menekan handle pintu dan langsung keluar. Setekah mariana keluar ia mengintip sedikit di sela pintu, rupanya Safira hanya menyentuh sepotong pizza dan itupun ia gigit tidak bersemnagat. Mariana langsung berbalik dan menelfon asisten dirumah dan tangan kanannya untuk mengurus sang keponaka