63. MENCARI CARA

1051 Kata
Semua manusia di bumi dalam keadaan yang menyedihkan, mereka yang pingsan mengalami koma, jika terus dibiarkan akan merenggut nyawa mereka. Mampukah pengguna pedang suci legendaris menyelamatkan semua penduduk bumi? Hanya perjuangan hingga titik darah terakhir yang bisa diharapkan. *** Stev, Chely, dan Ricko menuju ke tempat penyihir jahat, saat ini kekuatan energi mereka sudah penuh, semua luka mereka juga sudah pulih sempurna, ditambah lelah sudah hilang. Perjalanan selama 3 menit, mereka sampai juga di labirin Doom Hole, tepatnya di tengah-tengah labirin. Tempat itu adalah tempat 5 penyihir jahat melakukan ritual untuk menciptakan bencana mengerikan, akan tetapi mereka mendapati sesuatu yang membuat heran. Ya, kelima penyihir jahat sudah tidak ada di situ, Kristal Magic juga sudah tidak ada, sementara kekuatan gelap yang waktu itu untuk membunuh Stev dan teman-teman juga sudah menghilang. Mereka turun di tempat itu. "Ke mana para penyihir itu? Kristal Magic juga tidak ada di sini!" ucap Stev merasa kesal. "Sialan! Sepertinya mereka bersembunyi, tapi apa yang mereka lakukan? Mungkinkah ritual lain atau hanya ingin istirahat?" tambah Chely bertanya-tanya. "Entahlah, pokoknya kita harus cari mereka, kita harus bunuh mereka! Aku gak peduli! Kurang ajar! Dasar Penyihir busuk!" kesal Ricko sambil mengepal tangan dan tampak raut wajahnya marah. "Baiklah kita akan cari mereka dengan kekuatan kami," ucap roh suci naga. "Benar, mungkin kami bisa mencari keberadaan 5 penyihir itu," tambah roh suci kupu-kupu. "Semoga saja bisa!" ucap roh suci kuda. Stev dan teman-teman senang mendengar itu, kata para roh binatang suci, mereka akan menggunakan kekuatan energi suci yang bisa mencari keberadaan kekuatan jahat atau hitam di muka bumi ini. Ketiga roh suci berkumpul dan bergandengan tangan, sebenarnya bentuk dari roh binatang suci tersebut ada sedikit kemiripan dengan manusia, yaitu memiliki tangan dan kaki, untuk roh suci naga memiliki ekor, sayap kecil tanduk kecil, dan beberapa bagian yang membuat penampilannya seperti naga, untuk roh suci kupu-kupu, dia jelas miliki sayap besar, tangannya ada 4, dan mempunyai bentuk yang berkaitan dengan kupu-kupu, sedangkan roh suci kuda, memiliki ekor juga meski kecil, wajahnya jelas menampilkan layaknya kuda bertanduk 1, para roh suci itu sangat imut dan lucu. Di tempat lain yang tersembunyi, ada 5 orang di dalam ruangan yang sedang duduk di kursi masing-masing dan sedang mengobrol, mereka adalah 5 penyihir jahat itu, sepertinya mereka sedang bersantai. Tampak juga berbagai hidangan dan minuman di meja tengah mereka, pastinya mereka sedang makan besar untuk merayakan keberhasilan rencana mereka. Namun apakah rencana 5 penyihir itu benar-benar sempurna? Padahal tumbal untuk ritual itu masih kurang 3, jadi seharusnya ada sesuatu yang kurang akan terjadi, entah itu apa. "Hmm, badan ini terasa nyaman dan bugar. Otot-ototku terlihat gagah dan perut kita sixpack!" ucap penyihir jahat Fictor. Tentu saja perut sixpack adalah para penyihir pria, cukup dengan meraba tubuh mereka sudah bisa diketahui, sementara penyihir wanita alias Venny berbadan langsing, seksi, dan indah. "Uhh, badanku sekarang sempurna, masih muda lagi. Rasanya enak sekali kembali muda seperti dulu, bahkan ini jauh lebih sempurna! Hahaha!" ucap penyihir Venny merasa bahagia. Penyihir lain tersenyum melihat dan mendengar itu, bagi Fictor yang sebenarnya adalah suami Venny, dia terpesona dan tentu saja semakin cinta dengan istrinya tersebut, apalagi semakin cantik dan sempurna. "Teman-teman, apa kita serius akan membiarkan 3 kesatria menyebalkan itu hidup? Bukankah ini gak baik, bisa saja mereka mencari cara untuk menyelamatkan dunia," ucap penyihir jahat Gennai merasa khawatir. "Hahaha!" suara keempat temannya malah tertawa mendengar ucapan penyihir Gennai. "Ya ampun. Tubuh kita sudah abadi, kenapa harus takut dengan 3 kecoak itu," balas penyihir Barra sang kebencian yang merupakan ketua para penyihir, dia meremehkan 3 pengguna pedang legendaris alias Stev, Chely, dan Ricko. "Iya, kekuatan kita sangat sempurna sekarang. Hanya 3 kesatria payah seperti mereka, sangat mudah kita kalahkan," ucap penyihir Marxo sangat sombong, sungguh keterlaluan. "Benar sekali, kita bagaikan gajah dan mereka semut!" tambah penyihir Fictor. "Baiklah, aku harap memang begitu. Tapi kita harus siap jika 3 kesatria yang kabur itu tiba-tiba datang menyerang kita." Penyihir Gennai memberi peringatan, hanya dia yang merasa khawatir dan tidak mau meremehkan Stev dan teman-temannya. Para penyihir jahat itu makan dengan nikmat tanpa memikirkan sesuatu yang buruk telah terjadi di dunia ini, karena hal itulah yang mereka inginkan, sungguh hati yang busuk, mereka tidak merasa bersalah sama sekali. Apakah mereka tidak mempunyai keluarga di luaran sana yang tentu saja terkena efek bencana mengerikan yang mereka buat demi kepentingan sendiri? Mungkin saja mereka punya keluarga, akan tetapi bisa jadi 5 penyihir itu telah dibuang oleh keluarga mereka, dibenci, disiksa atau diusir dari garis keluarga mereka masing-masing, kasihan juga, namun sayang sekali, mereka malah terjerumus di kehidupan yang kelam dan jahat. Kelima penyihir itu sepertinya ada di sebuah labirin lain, namun tidak tahu di mana. Memperlihatkan desa tempat tinggal Stev, alias desa Blue-Sky. Semua penduduk masih tergeletak tidak sadarkan diri, kemudian memperlihatkan seorang pemuda yang pingsan di bawah pohon besar, dia adalah Khen sahabat Stev yang paling dekat. Sekian detik kemudian, tiba-tiba Khen terbangun dari koma. Memang Khen tidak koma seperti yang lain, karena saat Stev mengecek kondisinya waktu itu, kondisi Khen lebih baik dari yang lain. "Hah, apa yang terjadi? Kenapa aku ada di sini?" ucap Khen merasa bingung. Khen bergegas mencari penduduk lain, saat baru sekian langkah, dia mendapati penduduk lain yang sedang pingsan alias koma. Khen mengecek kondisinya dan merasa terkejut sekaligus bingung, pada akhirnya dia juga melihat semua penduduk di desanya mengalami hal yang sama, tentu saja tidak sadarkan diri. "Kenapa bisa begini, apa gara-gara awan hitam mengerikan itu. Sungguh keterlaluan, tapi kenapa hanya aku yang masih sadar? Ini sungguh aneh. Gak apa-apa, aku harus membantu para warga yang pingsan, meski aku gak bisa berbuat banyak, tapi setidaknya memindahkan mereka ke tempat yang aman dan nyaman," ucap Khen berniat membantu warga sebisanya. Sedangkan di tempat lain, tepatnya di desa Xalim alias desa tempat tinggal Zell dan teman-teman, tampak mereka ada yang bangun juga dari pingsan. Ternyata mereka adalah Zell, Melio, Arta, Ben dan Kian, mereka memang kesatria hebat. "Hah, apa yang terjadi? Kenapa aku tidur di sini? Teman-teman, kalian juga bangun?" ucap Zell masih merasa bingung. "Gea! Kenapa? Apa yang terjadi dengan mu, kenapa kamu pingsan? Apa penyebab semua ini?" lanjut Zell saat melihat ada istrinya di dekatnya, dia berusaha membangunkan istrinya, namun tidak bisa. Zell tahu bahwa Gea masih bernapas meski lambat, jantung dan denyut nadi masih terasa, sehingga membuat Zell sedikit lega karena istrinya tersebut masih hidup. TO BE CONTINUED
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN