52. KEKUATAN AKHIR

1341 Kata
Meski seorang gadis, Chely harus melawan 2 iblis yang berkekuatan hebat. Untung saja Chely memiliki pedang suci legendaris, jadi ada peluang untuk menang, meski ada kemungkinan kalah juga. Namun Chely tidak akan pernah menyerah, dia pasti akan berjuang hingga tetes darah terakhir, sungguh gadis kesatria yang tidak boleh diremehkan. *** Saat Chely disedot energi-nya, dia berusaha untuk mengatasinya dengan sekuat tenaga mengayunkan pedang legendaris, ditambah memusatkan kekuatan energi sebaik mungkin di tangan dan matanya. "Menjauh dariku, sialan!" kesal Chely sambil mencoba menebas iblis pria dengan kekuatan cahaya. Akan tetapi iblis pria bisa menghindar dengan melompat gesit, mungkin karena energi miliknya kembali lagi, sehingga bisa bergerak lincah. "Hah, hah! Ini sungguh buruk. Sebaiknya aku segera mengalahkan mereka!" gumam Chely. "Hmm, lumayan juga energi ini. Makasih gadis cantik!" ucap iblis pria merasa senang. "Kurangajar!" balas Chely. Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan berubah menjadi hutan, itu adalah kekuatan ilusi milik iblis wanita. Chely merasa bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi, kemudian dia bertemu dengan keluarganya yang mendatangi di hutan tersebut. "Apa kabar Chely? Bunda sangat rindu padamu. Sebaiknya kita pulang saja," ucap Ibunya Chely. "Bu-Bunda? Gimana caranya bisa sampai ke sini?" tanya Chely bingung. "Kami berdua menyusul mu bersama-sama, kami khawatir padamu, Chely!" jawab Ayahnya yang juga muncul dari balik pohon. "Ayah!" Chely merasa terharu dan dalam hatinya memang sangat rindu pada kedua orang tua-nya tersebut. Mereka mendekat pada Chely dan ingin memeluk, namun Chely sadar bahwa itu semua tidak mungkin terjadi, dia tidak percaya bahwa Ayah dan Ibunya bisa mencari dirinya. "Gak, ini pasti bohongan!" ucap Chely, meski memakai kekuatan mata yang bersinar, ilusi itu tetap ada, sepertinya kekuatan ilusi iblis wanita sangat kuat. Saat Chely berusaha sadar, itu sudah terlambat, karena ... "Jrass!" Chely terkena cakaran dari iblis wanita yang ternyata sudah ada di belakangnya. "Aaakkh!" keluh Chely segera menjauh sambil menahan rasa sakit, bahkan sampai terluka dan keluar darah. Chely tidak peduli dengan luka itu, karena mungkin tidak parah. Dia tidak ingin mendapat luka lagi dan kalah di sini, maka Chely akan mengeluarkan kekuatan yang tersisa. "Pedang Kegelapan, Bola Kegelapan!" Chely menembaki 2 iblis tersebut dengan bola-bola kegelapan yang tampak meledak setelah menabrak sesuatu, terutama dinding labirin, ledakan itu karena benturan yang kuat. Iblis pria dan wanita berusaha menghindar, namun Chely mencoba mengincar arah di depan iblis wanita, sehingga membuatnya terkejut. "Apa?" kaget iblis wanita, dia mencoba menghalau bola kegelapan dengan cakar, cara itu berhasil namun menciptakan ledakan energi gelap. "Baiklah, sekarang saatnya ...," batin Chely, dia menggunakan kekuatan yang masih ada di tubuhnya, kekuatan energi berkobar dan mata serta pedang sisi putih bersinar. "Pedang Cahaya, Teknik Singa Langit!" Seekor singa putih terbentuk dari cahaya, binatang itu langsung melesat dan menerkam iblis wanita. "Aaakh!" keluh iblis wanita kesakitan, Bahkan tergeletak di tanah labirin. "Sayang!" teriak iblis pria sangat khawatir. Mumpung iblis pria sedang fokus pada istrinya, kali ini Chely mengeluarkan kekuatan lain, dengan mata dan sisi pedang bersinar hitam. "Pedang Kegelapan, Teknik Serigala Malam!" Sebuah kegelapan membentuk seekor serigala, binatang itu langsung melesat ke arah iblis pria. "Ini buruk!" kaget iblis pria, dia berusaha lari namun kecepatan serigala kegelapan jauh lebih cepat, sehingga pada akhirnya iblis pria terkena terkaman binatang ciptaan Chely tersebut. "Aakkh!" keluh iblis pria kesakitan. "Akan aku akhiri sekarang juga!" ucap Chely. "Pedang Cahaya, Teknik Lubang Cahaya!" Sebuah lingkaran besar berwarna putih muncul di bawah iblis wanita, sesaat kemudian menjulang tinggi membentuk tabung putih. Iblis wanita tidak bisa kabur, karena singa langit menerkam nya erat-erat. "Aaaggrrhh!" Iblis wanita hanya bisa teriak kepanasan karena kekuatan 2 cahaya tersebut. Akhirnya iblis wanita tewas seketika dan hancur lebur menjadi partikel cahaya ketika kekutan lubang cahaya mengecil. "Nooo!!" teriak iblis pria. "Sekarang giliran mu!" ucap Chely sambil fokus ke arah iblis pria. "Pedang Kegelapan, Teknik Dimensi Kegelapan!" Serigala malam menggigit bagian tubuh iblis pria hingga membuatnya tidak bisa bergerak, bahkan seluruh tubuhnya diselimuti oleh binatang itu, kemudian sebuah kotak hitam mengurung iblis pria, perlahan mengecil hingga membuat iblis pria berteriak kesakitan. "Aaagghhrr!" Akhirnya si iblis pria juga tewas seketika karena 2 kekuatan kegelapan milik Chely, iblis tersebut remuk dan menjadi potongan kegelapan. Chely sangat lemas dan tertunduk, pedang legendaris dia tancapkan ke tanah labirin. "Huft, akhirnya menang juga!" ucap Chely merasa lega. Dia berniat istirahat sejenak jika bisa, karena masih ada lagi tahap turnamen berikutnya, yaitu tahap yang kelima atau terakhir. Di tempat Ricko, dia memperhatikan 2 iblis di depannya. "Jadi seperti itu bentuk iblis. Hmm, apa semuanya memiliki tanduk dan mata merah?" batin Ricko terheran. "Kenapa hanya ada 1 lawan kita, ini terlalu mudah," ucap iblis pria. "Jangan remehkan dia! Karena dia sudah sampai di sini, itu berarti dia bukan manusia biasa dan pasti hebat," balas iblis wanita. "Hebat? Cihh, aku gak percaya itu. Jika dilihat, sepertinya dia lemah." "Terserah kalau kamu meremehkan manusia itu, tapi awas saja kalau kamu terluka. Aku gak mau tanggung jawab!" balas iblis wanita. "Sayang, kok kamu gitu sih? Tega banget sama aku!" "Salah siapa meremehkan dia dan gak mau dengar peringatan ku!" "Oke, oke! Maafkan aku! Baiklah, aku akan hati-hati dan serius melawan manusia itu," balas iblis pria akhirnya mengikuti saran istrinya. Mereka juga sepasang suami istri, berarti semua iblis memang sudah berpasang-pasang, tapi berbeda iblis. "Hey, para iblis! Apa kalian sedang membicarakan aku? Makasih, aku ini memang populer dan selalu menjadi bahan pembicaraan," ucap Ricko bercanda agak keras. Hal itu membuat 2 iblis terkejut, karena mengetahui bahwa Ricko sangat berani dan tanpa ada rasa takut sama sekali di raut wajahnya. "Apa-apaan manusia itu! Berani sekali!" gumam iblis pria. "Sudah aku bilang kan, jangan remehkan manusia itu!" tambah iblis wanita. "Tapi, dia memang terlalu berani. Hmm, ini menarik!" lanjutnya merasa terhibur. "Hey pemuda! Berani juga kau berkata begitu. Tapi itu bagus, aku suka cowok pemberani. Kita bisa serius dalam bertarung," ucap iblis wanita. "Memang aku adalah pria santai. Untuk melawan kalian berdua, itu sangat kecil," jawab Ricko. "Kurangajar!" balas kedua iblis bersamaan, mereka sangat kesal dengan perkataan Ricko barusan. "Baiklah, akan aku bungkam mulut besar mu itu!" ucap iblis pria bersiap melawan Ricko dengan kekuatan penuh. "Kita lihat, apakah pemuda sepertimu memang hebat!" tambah iblis wanita juga bersiap bertarung. Melihat itu, Ricko juga bersiap dan segera meningkatkan energi dalam tubuhnya, sehingga kedua matanya menyala, meski Ricko belum menggunakan kekuatan secara maksimal. Setelah itu, Ricko mengambil pedang yang ada di punggungnya. Kedua iblis itu terkejut, terutama si iblis wanita. "Apa? Bukankah itu pedang ... Gak mungkin, jadi pedang itu memang ada. Aku kira hanya rumor, tapi aku masih belum yakin jika belom lihat kekuatannya," batin iblis wanita. "Kedua mata manusia itu juga spesial, berarti dia kesatria hebat, aku harus berhati-hati," lanjutnya sedikit khawatir. "Pedang miliknya sangat besar dan tampak mewah, apa mungkin punya kekuatan hebat?" batin iblis pria. "Sayang! Manusia itu pasti sangat hebat, kita harus berhati-hati. Apa kamu tau, pedang itu pasti sangat hebat," ucap iblis wanita memberi tahu. "Menurutku juga begitu," balas iblis pria, alias suaminya. Ricko menyerang yang pertama, dia mengeluarkan tebasan petir. Melihat itu, 2 iblis menghindar dengan melompat dan membuat mereka berpencar. "Aku akan menyerang yang pria dulu, karena dia pasti kuat," batin Ricko sambil melesat maju. "Hooo, dia menyerang diriku lebih dulu. Oke, kita coba kekuatannya," batin iblis pria bersiap menggunakan cakar. "Clenk! Clenk!" Itu suara benturan pedang suci legendaris melawan cakar bagai besi milik iblis pria. Ricko dan iblis pria berusaha saling menyerang dan beradu senjata, cakar iblis itu ibarat senjata bagi para iblis. Sekian detik kemudian, mereka mundur untuk berhenti sejenak. "Huh, ternyata tidak semudah yang aku kira," gumam Ricko. "Lumayan, kekuatan manusia itu cukup lumayan," gumam iblis pria. Saat Ricko sedang menganalisa kekuatan lawan, si iblis wanita menyerang dengan api hitam berbentuk paku-paku kecil. "Oh, sial!" kaget Ricko dan berusaha menghindar sebaik mungkin. Dia melompat dan berlari, bahkan sampai berlari di dinding labirin. Kekuatan api hitam milik iblis wanita itu sampai membuat dinding labirin sedikit meleleh, pasti sangat panas. Jika sampai terkena satu tancapan paku di badan, pasti sangat berbahaya. Namun Ricko berhasil menghindar dari serangan api hitam tersebut, meski butuh energi dan sedikit kesulitan, dia terkena sedikit di bajunya. Setelah serangan iblis wanita selesai, Ricko tersenyum karena berhasil menghindar, sementara iblis wanita tampak menggerutu. TO BE CONTINUED
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN