61. MENCARI KAKEK HAMZO

1218 Kata
Sepertinya Ricko jatuh cinta dengan Chely, mengetahui itu, Stev mendukung dan tidak ingin mengganggunya, akan tetapi Chely malah tertarik dengan Stev, sungguh perasaan hati yang membingungkan. Mereka mencari petunjuk di tempat tinggal Kakek Hamzo yang merupakan kesatria hebat dan guru pengguna pedang suci legendaris, mungkinkah mereka mendapat petunjuk? *** Stev dan teman-teman sudah sampai di gua tempat tinggal Kakek Hamzo, berharap mereka segera bertemu dengan beliau dan mendapat petunjuk untuk mengatasi bencana mengerikan ulah 5 penyihir itu. "Ayo kita masuk gua, mungkin Kakek Hamzo ada di dalam sana!" ajak Stev yang langsung berjalan dengan cepat. "Oke!" jawab semuanya setuju, para roh suci itu terus terbang mengikuti mereka. Namun saat menelusuri isi gua, mereka tidak menemukan keberadaan Kakek Hamzo, karena sebenarnya Kakek Hamzo pingsan di luar gua, dia terkena efek kekuatan hitam mengerikan itu, meski dia adalah seorang kesatria hebat, namun hanya lingkaran suci yang bisa melindungi dari kekuatan gelap dari 5 penyihir dan Kristal Magic itu, apalagi menggunakan tumbal hampir 100 kesatria, tentu saja kekuatan gelap itu sangat kuat. "Di mana Kakek Hamzo, kenapa gak ada di gua?" tanya Stev terheran. "Aku juga gak tau," jawab Chely. "Mungkin Kakek sedang di kebun atau hutan. Ayo kita cari di luar gua ini!" ucap Ricko sekalian mengajak ke luar gua. "Baiklah! Mungkin kita harus berpencar, agar lebih mudah dalam mencari Kakek," saran Stev. "Nice, ide bagus!" balas Chely. Stev, Chely, dan Ricko berpencar untuk mencari keberadaan Kakek Hamzo, mereka ditemani oleh roh suci masing-masing agar tidak sendirian. "Kami bisa telepati sesama roh suci penjaga pedang legendaris, jadi akan lebih mudah jika salah 1 dari kita menemukan guru kalian itu," ucap roh suci naga. "Iya, kita akan saling memberi tahu," tambah roh suci kuda. Stev dan teman-tan merasa senang mendengar itu, para roh suci itu sungguh berguna dan banyak sekali membantu, mereka sangat beruntung dengan adanya toh suci. Mereka segera mencari Kakek Hamzo, berharap beliau baik-baik saja. Stev dan teman-teman mencari di sekitar gua, mereka harus fokus dalam mencari agar tidak ada tempat yang terlewat. Mereka sempat merasa aneh, kenapa para binatang monyet dan kambing tidak ada yang terlihat, namun Ricko mencari ke tepat binatang betina, di sana tidak ada Kakek Hamzo, sepertinya binatang betina tidak tahu juga keberadaan guru mereka. "Sebenarnya ke mana Kakek Hamzo?" ucap Stev bertanya-tanya sambil mencarinya. Setelah mencari sekian menit, akhirnya Chely menemukan kawanan monyet dan kambing sedang berkumpul, Chely sangat terkejut dan bergegas ke sana, ternyata ada Kakek Hamzo tersandar di bawah pohon besar, kemungkinan para binatang itu menolong dan membawa Kakek Hamzo ke situ. "Kakek!" teriak Chely terkejut melihat keadaan gurunya tidak sadarkan diri, para binatang juga terkejut melihat Chely datang, berharap bisa menolong tuan mereka. Roh suci kupu-kupu segera telepati untuk memberi tahu itu kepada teman-temannya. "Guys, kami menemukan Kakek Hamzo, segera ke sini ya!" ucap roh suci kupu-kupu dalam telepati. "Baiklah!" Roh suci naga dan kuda segera memberi tahu Stev dan Ricko, mereka terkejut sekaligus senang. Masing-masing roh binatang suci memberi tahu petunjuk keberadaan Kakek Hamzo, karena roh suci kupu-kupu memberi tahu mereka. Ketika mereka sampai lokasi, semua terkejut melihat Kakek Hamzo pingsan. Chely mengatakan bahwa Kakek Hamzo belum meninggal, detak jantung, denyut nadi dan napasnya masih bisa dirasakan, namun sangat lemah dan mungkin sangat sulit untuk dibangunkan. "Apa ini semua akibat kekuatan gelap itu?" tanya Stev. "Ya, aku yakin begitu. Sungguh keterlaluan!" balas Ricko. "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Chely. Stev memberi saran agar membawa Kakek Hamzo ke dalam gua, agar lebih aman dan nyaman, semua setuju. Ternyata Kakek Hamzo belum meninggal, itu berarti semua manusia di bumi ini juga belum meninggal, alias hanya pingsan, atau lebih tepatnya mereka semua sedang koma. Ya, sebenarnya roh dalam tubuh manusia yang diserap Kristal Magic lewat kekuatan gelap itu hanya separuh dari nyawa mereka, oleh sebab itu mereka setengah hidup. Mungkin kondisi manusia saat ini masih aman, akan tetapi bila dibiarkan begitu terus, tentu saja akan membahayakan separuh nyawa mereka, alias bisa meninggal, apalagi tanpa perawatan khusus. Kondisi mereka sangat berbahaya, Stev dan teman-teman harus segera menyelamatkan semua penduduk bumi dari bencana mengerikan ini. Kakek Hamzo dibawa Stev dan Ricko, mereka membawa dengan mengalungkan kedua lengan Kakek Hamzo ke leher masing-masing. Setelah mereka membawa dan mengamankan Kakek Hamzo, salah 1 monyet memberi mereka sesuatu, yaitu kertas dengan tulisan, sebenarnya itu adalah tulisan Kakek Hamzo sebelum dia pingsan terkena kekuatan gelap. "Apa ini?" ucap Stev, dia segera membaca isi kertas terebut. Tenyata berisi petunjuk untuk mengatasi bencana mengerikan ini, Kakek Hamzo menulis bahwa untuk mengatasi bencana mengerikan ini, mereka harus menghancurkan sumber kekuatan itu. "Hah, apa maksud Kakek Hamzo?" tanya Ricko. "Sumber kekuatan?" ucap Chely. Semuanya berpikir sejenak arti dari semua itu, sekalian mengingat awal terjadinya bencana mengerikan itu. "Kristal Magic! Ya, kita harus menghancurkan itu, menurutku itu adalah sumber kekuatan gelap itu. Gimana apa kalian sependapat?" tanya Stev. "Kamu benar, Stev! Aku juga yakin sumber kekuatan gelap mengerikan itu adalah Kristal Magic," balas Chely. "Menurutku juga begitu. Tapi ... Kristal Magic pasti dijaga ketat oleh 5 penyihir itu," ucap Ricko sependapat. "Ya, itu sudah pasti! Tapi kita harus kerjasama untuk mengalahkan mereka," saran Stev. Semua setuju mendengar itu, meski pasti sangat sulit mengalahkan 5 penyihir jahat dengan tubuh abadi. Tapi mereka yakin kerena memiliki pedang suci legendaris, apalagi dibantu 3 roh binatang suci, meski para roh itu tidak bisa bertarung, tapi mereka bisa melindungi dan menyembuhkan. Para roh suci akan membatu sebaik dan sebisa mungkin, karena keadaan dunia hanya tergantung pada Stev, Chely, dan Ricko. "Baiklah, tapi ijinkan aku untuk mengecek keluarga, teman dan penduduk di desaku! Mungkin gak akan lama, karena ada roh suci naga yang membantuku dengan cepat ke sana, iya kan?" pinta Stev sambil memegang kedua pipi roh suci naga kecil itu, memang semua roh binatang suci sangat imut, lucu dan menggemaskan, apalagi dengan ukuran yang kecil. "Aku juga, aku sangat penasaran dengan kondisi desa. Bantu aku ya!" ucap Chely sambil tersenyum kepada roh suci kupu-kupu. "Baiklah, kalau begitu. Sebaiknya aku juga pulang sebentar," balas Ricko juga ingin mengunjungi dan mengecek kondisi keluar dan penduduk desanya. Semua ingin pulang sebentar, tentu saja roh suci mau membantu mereka, karena mereka sudah setia dengan tuan pengguna pedang suci legendaris. Selanjutnya mereka bergegas pulang ke desa masing-masing, tentu saja roh suci menggunakan lingkaran suci menuju ke desa Stev, Chely atau Ricko, mereka berpencar tentunya. Tidak butuh lama, mungkin kurang dari 3 menit, mereka sampai di desa masing-masing. Stev dan teman-teman meminta agar laju lingkaran suci agak cepat, mereka tidak peduli pusing atau mual, karena saat ini kondisi mereka sedang fit tanpa luka. Stev turun di desanya dan segera mencari tahu. "Apa? Semua pingsan seperti Kakek Hamzo? Gak mungkin, kenapa bisa begini," kaget Stev. Stev mengecek kondisi penduduk desa, ternyata kondisi sama, yaitu koma. Setidaknya mereka belum meninggal, alias masih bisa diselamatkan. Stev khawatir dan berlari menuju rumah untuk mengecek kondisi Ayah dan Ibunya, ternyata konsisi sama. "Ayah, Bunda! Bertahanlah! Aku akan selamatkan semuanya!" ucap Stev dengan yakin. Dia mencari Khen sahabatnya, siapa tahu dia masih sadar. Ternyata dia menemukan sahabatnya tersebut dalam kondisi sama saja, dia pingsan di bawah pohon dan bersandar. "Khen, ternyata kamu sama saja! Tunggu, tapi keadaannya sedikit berbeda, detak jantung dan denyut nadi lebih normal dibandingkan yang lain. Kenapa dia berbeda, apa yang terjadi?" ucap Stev bertanya-tanya. Di tempat Chely dan Ricko, keadaan juga sama. Semua warga penduduk desa dalam keadaan tidak sadarkan diri, alias koma. TO BE CONTINUED
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN