86. PULANG !!

1325 Kata
Kristal magic berhasil dikalahkan dengan kekuatan bersama-sama dan maksimal, sehingga semua roh manusia yang ada di dalam Kristal Magic terbebas, kini semua roh mencari ke tubuh asli masing-masing, akan tetapi hal itu membuat Stev, Chely, dan Ricko pingsan. Semoga mereka baik-baik saja. *** Semua roh hampir menemukan tubuh asli mereka masing-masing, terlihat Zell sangat bahagia mendapati istrinya sadar kembali, dia sampai terharu dan langsung memeluk erat istrinya yang bernama Gea. "Hey, Sayang! Jangan terlalu erat peluknya, sakit tau," ucap Gea mengeluh. "Oh, maafkan aku, Sayang! Aku sangat khawatir dengan kondisimu, tapi aku sekarang bahagia," jawab Zell segera melepas pelukan, lalu mencium kenong istrinya tersebut. Semua manusia di dunia sudah mendapatkan kembali roh mereka, kini tampak seorang pria sedang bangun dari koma seorang diri, dia berada di hutan, mungkin sedang jalan-jalan atau berburu. "Uhh, kepalaku sakit! Loh, kenapa aku ada di hutan?" gumamnya, lalu mengecek keadaan sekitar. "Aaaa!! Kenapa ini, kenapa tubuhku jadi pria? Gak mungkin!!!" lanjut pria tersebut terkejut, ternyata jiwanya wanita, kemungkinan roh miliknya salah masuk ke dalam tubuh pria, sungguh lucu sekali. Pria yang memiliki roh wanita itu meraba-raba anggota badannya, terutama bagian bawah, dia semakin terkejut bahkan hingga berteriak saking kagetnya. Si tempat lain yang tidak jauh dari hutan tersebut, ada seorang wanita yang ada di dekat sungai, mungkin dia sedang jalan-jalan sebelum kejadian mengerikan itu datang. Wanita itu baru saja bangun dari koma, dia bingung kenapa ada di situ, kemudian mengecek keadaan sekitar, setelah itu baru sadar tentang sesuatu ... "Whoaaa! Kenapa aku jadi wanita? Ini mustahil!" kaget wanita itu yabg ternyata memilki roh pria, kemungkinan besar tertukar dengan tubuh pria yang ada di hutan tadi. Dia pun mengecek dan mengintip bagian tubuhnya, terutama bagian depan. "Whoaaa!!" teriaknya sangat terkejut. Setelah itu, roh yang salah tubuh tersebut keluar kembali karena saking terkejutnya mengetahui badan mereka tidak sesuai dengan sebelumnya, namun setelah mencari lagi, akhirnya roh tersebut menemukan tubuh asli masing-masing, mereka sangat lega meski masih sedikit shock, karena masih teringat kejadian menggelikan itu. Mungkin ada roh manusia lain yang salah masuk tubuh juga, seperti anak kecil tertukar orang tua, orang sakit tertukar dengan orang sehat, atau yang lainnya. Akan tetapi, pada akhirnya roh mereka bisa keluar dengan sendirinya, kemudian berhasil masuk ke tubuh asli mereka, sungguh tidak terduga dan lucu sekali pastinya. Sekitar 1 jam berlalu, di tempat Kakek Hamzo, dia sudah bugar kembali dan beranjak dari tiduran. Sebenarnya Kakek Hamzo sangat penasaran dengan kondisi ketiga muridnya, namun karena lokasi sangat jauh, dia berpikiran untuk menunggu dulu di situ. Apalagi Kakek Hamzo merasa lapar, jadi dia berencana mencari atau membuat makanan. "Aku harap Stev, Chely, dan Ricko baik-baik saja. Aku yakin mereka saat ini sudah menjadi kesatria hebat, aku menanti kedatangan mereka," gumam Kakek Hamzo sambil tersenyum. Selanjutnya bergegas mencari keperluannya tersebut. Selama itu, semua penduduk di dunia ini juga sehat kembali. Mereka mulai menjalankan aktivitas seperti biasa, karena itu lebih baik, selain itu mereka juga sangat lapar setelah koma selama seharian. Sedangkan di tempat Stev dan teman-teman, mereka bertiga masih pingsan di dalam labirin, entah sampai kapan. Tetapi seharusnya aman saja di situ, karena tidak ada lagi musuh atau sesuatu yang berbahaya. Mereka tergeletak dengan wajah tersenyum, mereka juga berjauhan meski masih di satu ruangan. *** Sekian jam berlalu, kini waktu sudah gelap karena malam sudah tiba. Stev dan teman-teman masih tergeletak pingsan, sesaat kemudian, Chely bangun dari pingsan, meski batu membuka mata. "Uhh, pusing sekali. Aku ada di mana ini?" gumamnya, dia beranjak dari tergeletak, kemudian mengecek keadaan sekitar. "Gelap? Ricko, Stev! Oh, iya. Kami barus saja menghancurkan Kristal Magic, jadi kami masih di dalam labirin," ucap Chely melihat Stev dan Ricko tergeletak, meski keadaan labirin tidak terang, tapi masih bisa terlihat. Stev dan Ricko memang belum sadar dari pingsan, Chely berniat ingin membangunkan mereka, namun dia sedikit bingung harus membangunkan siapa yang lebih dulu Anata Stev atau Ricko. Chely memandang Stev, mjngkkn dia dulu, tapi beralih memandang Ricko, dan saat itu tiba-tiba wajahnya memerah, entah kenapa Chely bisa begitu, mungkin ingat dengan beberapa moment yang dilakuan Ricko terhadap dirinya, terutama saat menyelamatkan atau menolongnya. Mungkinkah Chely mulai tertarik dengan Ricko? Sangat sulit dijelaskan. Tapi akhirnya Chely memilih untuk membangunkan Stev terlebih dahulu, dia mendekat perlahan karena tubuhnya masih terasa lemas. Ketika sampai di dekat Stev, dia memandang sesaat wajah Stev, lalu tersenyum saat melihat Stev berwajah senyum, memang terlihat sangat manis saat Stev begitu. "Stev, bangun!" ucap Chely pelan dan sedikit ragu, dia memberanikan diri menyentuh lengan kiri milik Stev. Usaha pertama tidak berhasil, Chely membangunkannya lagi agak keras. "Hey, Stev! Bangun!" Akhirnya Stev membuka mata perlahan, kemudian melihat Chely sedang tersenyum. "Chely? Ada apa? Ngapain kamu ada di sini?" tanya Stev masih bingung, dia mengucek mata agar sedikit lebih fresh. "Oh, a-aku .... Ah, lupakan. Kita masih di dalam labirin. Ayo kita pulang, misi kita sudah selesai!" jawab Chely. "Ya ampun, jadi aku tertidur di sini? Oke, aku ingat." "Iya, gak cuma kamu kok, tapi aku dan Ricko juga." Stev segera melihat keberadaan Ricko, dia masih pingsan, kemudian Stev menyuruh Chely untuk membangunkan Ricko, namun Chely sedikit menolak kenapa selalu dia yang harus membangunkan Ricko, padahal Stev sudah bangun. Mendengar itu, Stev mencari alasan dan pura-pura masih lemas, meski memang beneran, tapi sebenarnya bisa jika hanya untuk berjalan. Chely menghela napas, dan akhirnya mau membangunkan Ricko. Seperti sebelumnya, Ricko sulit dibangunkan hingga membuat Chely agak kesal. "Ricko! Bangun donk, hiih!" ucap Chely sambil menggoyangkan badan Ricko, namun masih belum bangun juga. Stev menyuruh Chely untuk memencet hidungnya agar sulit bernapas, sehingga bisa bangun lebih cepat. Akan tetapi Chely ragu dan tentu saja malu juga, namun Stev memaksanya karena tidak ada pilihan lain. Perlahan tangan kanan Chely mendekat pada hidung Ricko, hingga akhirnya Chely benar-benar melakukan saran Stev tersebut, tampak Stev malah menahan tawa, sungguh keterlaluan, tapi itu sesuatu yang baik. Setelah 30 detik, akhirnya Ricko terbangun dengan napas cepat dan berat. "Hah, hah, hah! Apa yang terjadi? Sekarang aku ada di mana? Kenapa gelap?" ucap Ricko belum sadar. Chely malah tertawa renyah, namun menahannya dengan tangan kanan. Ricko mendengar tawa pelan tersebut, lalu segera menoleh, Stev pun masih menahan tawa. "Chely? Ngapain kamu tertawa?" tanya Ricko setelah mengetahui ada Chely di dekatnya. "Hehe, gak apa-apa. Ayo kita pulang, misi kita udah selesai!" jawab Chely. "Hah, misi?" balas Ricko sambil berpikir untuk mengingat semuanya. "Oh, iya. Aku ingat sekarang, kita berhasil mengalahkan 5 penyihir, kita juga berhasil menghancurkan Kristal Magic. Itu berarti semua manusia udah selamat, benar begitu kan?" lanjutnya menjadi bahagia. "Aku kurang tau, tapi seharusnya semua udah selamat dan bangun dari koma," jawab Chely. Stev juga berpikir demikian, lalu mengajak kedua temannya itu segera pulang untuk mengecek kondisi warga. Chely dan Ricko setuju, kemudian para kesatria itu bergegas pulang. Meski kondisi tubuh belum fit, tapi mereka tidak mau berlama-lama lagi, ditambah tidak ada penyihir jahat yang mungkin bisa menyerang, sehingga aman untuk perjalanan pulang. Saat ini, 3 roh suci masih tertidur di dalam pedang legendaris mereka, jadi mereka harus berjalan kaki menelusiri lorong labirin menuju pintu keluar. Mereka berjalan santai sambil mengobrol dsn sedikit bercands ria, ketiga murid Kakek Hamzo tersebut semakkn akrab dan bersahabat, merwka tidak akan melupakan satu sama lain jika nanti berpisah ke rumah masing-masing. Sekian menit berlalu, akhirmya mereka menemukan jalan keluar, tapi baru sampai di ruamg yang hancur oleh pertarungan mereka melawan penyuhir jahat. Akan tetapi mereka cukup sampai di sini dalam menelusuri labirin, karena di tempat ini, ruangan sudah terbuka lebar, sehingga mereka akan lewat di atas labirin. "Oke, kita lewat sini saja leboh cepat!" ajak Stev, semuanya setuju. Stev dan teman-teman melakukan perjalanan menuju kediaman masing-masing, namun sebelum itu, Stev teringat seseorang. "Teman-teman, sebaiknya kita mengunjungi Kakek Hamzo terlebih dahulu. Kita hafus menyampaikan ssmua yang teelah terjadi, ini sangat penging baginya. Twelebih beliau adalah guru kita, beliau juga berpedan setlah turnawmn selesai, aku harus mendatangi Kakek Hamzo dulu," saran Stev. "Benar, Kakek juga berpesan begitu padaku," balas Chely. Ternyata Ricko mendapat pesan yang sama dari Kakek Hamzo, sehingga semua setuju untuk menemui guru mereka lebih dulu. TO BE CONTINUED
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN