28. BERHASIL !!

1569 Kata
Ketiga pedang suci legendaris hampir dimiliki oleh seseorang, yaitu para murid Kakek Hamzo yang bernama Stev, Chely, dan Ricko, akan tetapi saat ingin mencabut pedang itu, mereka mengalami kesulitan. *** Mereka bertiga berhenti sesaat dan berpikir agar bisa mencabut pedang suci legendaris, mereka tidak percaya jika mereka bukan yang terpilih, Stev, Chely, dan Ricko sangat yakin bahwa mereka adalah orang yang terpilih, mungkin hanya kurang sesuatu untuk bisa mencabut pedang itu. "Gak, aku sangat yakin bahwa aku adalah yang terpilih. Hmm, tapi apa yang membuatku kesulitan dalam mencabut pedang ini ...?" ucap Stev mencoba mencari cara. "Baiklah, aku harus coba lagi dengan kekuatan penuh," lanjutnya penuh semangat. Kemudian Stev memegang erat gagang pedang legendaris, setelah itu, energi dalam tubuhnya berkobar dan memusat ke seluruh tangan, energi warna biru dan merah yang bercampur aduk. Kedua mata Stev juga menyala sangat terang warna biru dan merah. "Pedang suci legendaris, tolonglah berpihak padaku, aku janji akan menggunakannya untuk kebaikan! Hoaaa!" teriak Stev kemudian mencabut pedang legendaris tersebut. Saat itu tiba-tiba pedang legendaris bersinar terang warna biru dan merah, sepertinya bereaksi dengan energi milik Stev. Saat itu juga, perlahan pedang legendaris mulai bisa dicabut, bahkan tampak mudah bagi Stev meski pelan-pelan. Sementara Chely juga berpikir agar bisa mencabut pedang legendaris di depan matanya. "Sepertinya ada yang kurang! Aku belom menggunakan energi milikku untuk mencabut pedang ini," ucap Chely akhirnya sadar akan kesulitan itu. Selanjutnya, memegang kembali gagang pedang suci legendaris dengan serius. "Baiklah, sekarang saatnya pedang ini menjadi milikku!" ucap Chely penuh keyakinan, kemudian energi miliknya berkobar hingga memusat ke seluruh tangan, tentu saja kedua matanya juga menyala terang, dia berteriak sambil mencabut pedang legendaris itu. Saat itu juga, pedang legendaris juga menyala terang warna putih dan hitam, dengan perlahan pedang itu juga mulai tercabut. Sedangkan di tempat Ricko, dia tersenyum mengapa pedang suci legendaris sulit dicabutnya, yaitu karena energi miliknya belum disalurkan. Setelah itu, Ricko kembali memegang gagang pedang, lalu dengan menggunakan energi tubuh beserta kedua mata yang menyala, dia sangat yakin bisa mencabut pedang itu dengan mudah. "Pedang suci legendaris! Aku adalah tuan-mu yang baru dan kita akan selalu bersama mulai hari ini, jadi datanglah padaku!" teriak Ricko hingga membuat pedang suci legendaris menyala terang warna hijau dan kuning. Perlahan pedang suci mulai tercabut dan raut wajah Ricko menjadi tersenyum. Di waktu ini, ketiga pedang suci legendaris menyala terang dan menjulang tinggi ke langit seperti tiang. Energi dari pedang suci legendaris bereaksi sungguh luar biasa, hal itu membuat orang-orang spesial di belahan bumi terkejut saat melihatnya dari jauh. "Sinar energi itu! Apa mereka berhasil mendapatkan pedang suci legendaris?" kaget Kakek Hamzo saat melihat tiga lokasi memancarkan sinar ke langit, tentu saja sinar sesuai warna pedang legendaris masing-masing. Melihat itu, Kakek Hamzo tersenyum bangga pada ketiga muridnya. "Luar biasa! Stev, Chely, dan Ricko ternyata memang orang yang terpilih sesuai dugaan ku. Selamat untuk kalian, semoga pedang legendaris bisa bermanfaat bagi kalian dan seluruh dunia," ucap Kakek Hamzo merasa bangga pada ketiga muridnya, dia memiliki harapan besar agar para muridnya bisa melindungi dunia ini dengan kekuatan pedang suci legendaris. Karena sejujurnya, Kakek Hamzo merasakan adanya bahaya besar yang mengancam dunia ini tidak lama lagi, entah kapan waktu yang mengerikan itu tiba, tapi saat mengetahui ada pemilik pedang suci legendaris, Kakek Hamzo merasa sedikit lega. Akan tetapi, dia tidak berharap datangnya sesuatu yang mengerikan terjadi lagi di dunia ini, karena tentu saja tidak akan mudah dalam mengatasi itu. Di desa Blue-Sky, tampak Khen juga melihat cahaya terang tersebut, saat ini dia sedang di hutan untuk berburu bersama kelompok pemburu di desa tersebut. Kebetulan Khen sedang memanjat pohon rambutan untuk dimakan sekedar untuk mengganjal perut. "Energi terang apa itu? Sungguh luar biasa!" ucap Khen merasa kagum, kemudian memperhatikan ketiga lokasi cahaya terang itu. "Di sana, energi warna biru dan merah! Stev, apakah kamu ada di sana, kawan? Aku harap memang begitu," lanjutnya tersenyum bangga pada sahabat baiknya itu, dia berharap Stev segera kembali dan menyelamatkan penduduk desa, meski sebenarnya waktu masih panjang. Wajar Khen bisa melihat energi terang itu, karena sebenarnya dia salah 1 pemilik senjata legendaris, tentu saja pisau legendaris. Meski saat ini Khen belum menyadari kekuatannya, suatu saat pasti tahu, apalagi Stev akan memberi tahu Khen, nanti setelah kembali ke desa. "Stev, berjuanglah sebaik mungkin! Aku yakin kamu bisa melakukan itu," ucap Khen selalu mendukung Stev, dia sengaja tidak memberi tahu teman-temannya di situ, karena dia menyadari bahwa teman-temannya tidak ada yang terkejut, itu berarti mereka tidak bisa melihat 3 energi terang itu. "Energi terang itu, mungkinkah legenda masa lalu yang pernah terdengar di telingaku? Sungguh luar biasa! Nak Stev, apakah kamu ada di salah satunya? Semoga dugaan ku memang benar!" gumam Kakek Chimon, ternyata dia juga bisa melihat 3 energi terang itu, berarti Kakek Chimon memiliki energi atau kekuatan spesial dalam dirinya, meski hanya kecil. Seharusnya memang punya dan bisa menggunakan energi spesial, karena saat muda dahulu, Kakek Chimon sering bertarung. Di desa dan tempat-tempat lain, ada beberapa orang yang pasti spesial juga, mereka bisa melihat energi itu. Semuanya terkejut dan menduga-duga banyak hal, entah itu apa. Mungkin dari mereka semua, ada pengguna senjata legendaris lainnya. Mungkinkah ada orang-orang jahat juga? Belum bisa diketahui secara pasti, karena mungkin mereka menyembunyikan kejahatannya. Stev, Chely, dan Ricko terus berteriak karena saking semangatnya, hingga akhirnya pedang suci legendaris berhasil dicabut dengan sempurna. "Srenkk!" suara pedang legendaris setelah lepas dari tancapan. Tampak Stev tersenyum bahagia sambil memegang pedang legendaris itu kuat-kuat. "Akhirnya pedang ini menjadi milikku! Sepertinya pedang ini besar, tapi kenapa terasa ringan ya? Sungguh menarik!" ucapnya merasa senang. Tiba-tiba pedang legendaris miliknya mengeluarkan sinar energi lagi ke seluruh ruangan ini. "Apa yang terjadi?" Bahkan tidak lama kemudian, dia mendapat penglihatan masa lalu, yaitu Stev melihat pengguna pedang legendaris yang sebelumnya, tentu saja pengguna pedang yang dipegangnya saat ini. Stev melihat, mendengar, dan memperhatikan dengan fokus. Ternyata dalam penglihatannya tersebut, Stev melihat cara-cara penggunaan pedang suci legendaris dan beberapa teknik spesial yang bisa digunakan, sungguh luar biasa. Stev harus bisa mempelajari dan menggunakannya juga, hal itu agar dia mampu menggunakan pedang suci legendaris dengan maksimal. Selama 3 menit Stev mendapat penglihatan itu, kini kesadaran Stev kembali ke dunia yang sekarang, dia sempat terkejut. "Itu tadi? Sungguh menarik," ucapnya tersenyum. Ternyata setelah kesadaran Stev kembali, keadaan sekitar sudah berubah total. Lava pijar yang sebelumnya mengalir dan panas, kini membeku dan dingin menjadi lava dingin, itu berarti tidak masalah diinjak dan dilewati oleh Stev. "Kenapa bisa begitu? Siapa yang membekukan lava ini? Mungkinkah reaksi energi pedang legendaris ini?" gumam Stev menduga. Seharusnya memang itu yang tejadi, apa lagi kalau bukan itu. Stev merasa senang, akan tetapi saat dia ingin melangkah pergi, tiba-tiba muncul 10 aura gelap yang mulai membentuk suatu makhluk. Stev sangat terkejut melihat itu, saat ini menjadi waspada dan dia fokus memperhatikan apa yang sedang muncul di depan matanya. "Monster? Dari mana datangnya monster-monster ini?" kagetnya setelah aura gelap itu berubah menjadi 10 monster mengerikan, bentuknya seperti binatang zombie dan memiliki cakar di kedua tangan mereka, seluruh tubuhnya berkulit tebal dan tidak halus seperti kebanyakan monster di film-film. Kemungkinan besar para monster itu adalah ujian dan rintangan lain yang harus dihadapi Stev, bisa juga untuk latihan menggunakan pedang suci legendaris. Itu berarti, Stev harus mengalahkan mereka semua sekarang juga. "Monster yang mengerikan, kalian pasti ingin menghalangi aku, iya kan?" tanya Stev sambil berteriak. Saat itu juga, ada 2 monster yang langsung maju menyerang Stev. Mengetahui itu, Stev bersiap melawan mereka "Hoaaa!" teriak Stev langsung maju melesat. Saat menggunakan pedang legendaris, kecepatan Stev meningkat dan semakin lincah. Dengan gesit dia memotong salah 1 monster hingga membeku dan hancur berkeping-keping menjadi potongan es, kemudian menebas monster satunya hingga terbelah dan hangus terbakar. Sungguh menarik, ternyata kekuatan pedang legendaris milik Stev memiliki 2 kekuatan ganda dan ajaib, yaitu es dan api. Saat menebas di sisi warna biru, maka kekuatan es yang muncul, sementara saat menebas di sisi warna merah, maka kekuatan api yang muncul, sungguh kekuatan pedang yang luar biasa. Para monster lainnya menyerang lagi, lebih tepatnya 2 monster lagi maju. Sesaat kemudian, mata biru Stev menyala, pedang sisi biru Stev ikut menyala, lalu mengibaskan pedangnya ke arah 2 monster yang maju. Sebuah kekuatan es muncul dari pedangnya hingga membekukan 2 monster tersebut dan tidak bisa bergerak. Melihat itu, Stev melesat maju dan menebas 2 monster itu hingga hancur berantakan menjadi potongan es. Ada lagi 2 monster menyerang dari belakang, kini mata merah Stev yang menyala, diikuti pedang sisi merah. Selanjutnya, Stev segera berbalik arah dan mengayunkan pedangnya hingga mengeluarkan kobaran api yang membakar 2 monster tadi. Kedua monster itu berteriak kesakitan karena terbakar api, melihat itu Stev langsung melesat dan menebas 2 monster itu hingga semuanya terpotong dan perlahan hangus terbakar menjadi abu. Benar-benar kekuatan pedang yang sangat hebat dan menarik. Masih ada 4 monster di sekitar ruangan itu. Keempat monster itu, menyerang dengan teknik, semburan lumpur beracun lewat mulutnya. Melihat itu, Stev bergegas lompat ke atas dan langsung menggunakan teknik spesial, tampak mata dan pedangnya bersinar biru, energi dalam tubuhnya juga tampak berkobar. Semburan lumpur monster tadi membuat lantai ruangan beruap, pasti karena beracun dan panas. "Pedang Es, Teknik Pisau Es!" Tembakan es berbentuk pisau banyak melesat dan langsung menghujani monster, Stev mengarahkan ke semua monster yang tersisa, dan seketika itu, monster tertancap pisau-pisau es hingga hancur berkeping-keping. "Tap!" Stev turun ke tanah dengan menundukkan kepala, kemudian mengangkat kepalanya dengan tersenyum bahagia. Ternyata kedua mata Stev ada hubungannya dengan kekuatan pedang legendaris, oleh sebab itu, dia merupakan salah 1 orang yang terpilih memiliki pedang suci legendaris.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN