"Hallo, kau di mana?" "Aku di jalan, Nyonya" jawab suara di seberang sana. "Pulang sekarang juga!" "Ada apa?" "Tidak perlu bertanya ada apa, aku perintahkan, kau pulang sekarang juga!" "Tapi, aku harus kuliah!" "Kau mau pulang tidak! Atau perjanjian kita, aku.... " "Ya, ya, ya, aku pulang sekarang. Aku pulang sekarang." Alea mematikan ponselnya, punggungnya ia hempaskan ke sandaran sofa, dipijit keningnya yang terasa berdenyut. Mata Alea terpejam, namun sesaat kemudian matanya terbuka, ia menegakan punggungnya. 'Apa yang baru saja aku lakukan? Aku menelpon supir itu, dan memaksa dia untuk pulang! Untuk apa aku menelpon dia, arghhhh.' Alea mengerang pelan, ia merasa marah pada dirinya sendiri. Karena akhir-akhir ini, ia seringkali tidak bisa mengontrol apa yangharus ia lakukan.