Mimpi tapi bukan Mimpi

1458 Kata

Anima memperhatikan keadaan kontrakan di depannya. Ada tiga pintu yang salah satunya adalah pintu kontrakan Dika. Menoleh pada anak buahnya, yang langsung memberinya anggukan. "Pintu yang di sebelah sana. Apakah anda ingin menemuinya sendiri?" Dia tahu mereka terlalu berani. Seharusnya, setidaknya ada tiga atau empat orang ikut bersama mereka. Keselamatan nona muda dan calon anaknya bisa saja terancam. ”Iya, tolong tetap waspada!" Anima tahu dia telah mengambil resiko besar, dengan datang ke tempat asing malam-malam tanpa penjagaan yang ketat. Dia melangkahkan kakinya masuk, saat anak buahnya membukakan pintu pagar besi yang sudah karatan, yang mengatasi halaman rumah kontrakan dengan jalanan. Udara malam hampir membekukannya, merasuk dalam pori-porinya. Sepanjang hidupnya, pertama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN