Wajah Sheina tampak pucat pasi. Setelah memuntahkan semua isi perutnya di toilet yang ada di gedung Sanz Group, ia pun bergegas pulang. Dengan langkah gontai, ia keluar dari gedung perusahaan yang dibangun ibunya itu. Perusahaan itu bukanlah perusahaan yang begitu besar. Namun tetap saja, perusahaan itu sudah dibangun sang ibu dengan susah payah bermodalkan uang hasil menabungnya selama bekerja paruh waktu. Sejak kecil Agatha memang gadis yang ulet dan terampil. Ia mampu memanfaatkan keterampilan dan keuletannya sebaik mungkin. Dengan kecerdasannya, ia sering mendapatkan beasiswa. Ia sering diminta orang tua temannya untuk mengajari anaknya. Uang tersebut ia pergunakan sebagai mungkin termasuk dengan menabung sebagiannya. Beranjak dewasa, Agatha bekerja di sebuah cafe setiap pulang sekol