Bab 56. Ada Hari Tanpa Badai

1957 Kata

Ada Hari Tanpa Badai Badai perlahan mereda seiring dengan hari yang berganti, benang kusut perlahan terurai seiring dengan waktu yang berlalu. Matahari terasa hangat menyinari area pemakaman yang luas bagai padang membentang. Sonya melihat dari arah gerbang pemakaman dan berjalan ditemani dengan Pak Andre juga Pak Faisal untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Dia baru saja menghadiri persidangan, lalu pergi ke tempat ini untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Sonya memakai gaun hitam dan juga kacamata. Tangannya memeluk satu buket bunga mawar putih yang cantik, bukan lagi tongkat seperti yang biasa ia gunakan saat menjadi orang buta. “Sidang akhirnya selesai dengan memuaskan, Tuan Maladewa dipenjara,” ujar Pak Andre yang bicara sambil berjalan di belakang Sonya. “Sudah sepatutnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN