Part : 10

2805 Kata
Istri istri Jun malah semakin senang. A Mi yang di samping Jun berkata dengan senyum lebar. "Suami ku. Terima saja hadiah dari kaisar. Buahi rahim mereka. Anak anak kita semua akan menjadi jenderal besar di masa depan. Aku juga senang. Aku sedang hamil. Aku tidak bisa melayanimu saat ini. Dengan kehadiran mereka berdua, mereka akan membuat mu semakin nyaman." "Istriku. Aku sungguh berterima kasih atas semua kebaikan mu. Aku telah menepati janjiku. Aku hidup, menang dan kembali dengan selamat tanpa luka. Negeri kita akan damai. Semoga kita semua hidup di dalam kedamaian. Aku lelah dengan perang. Saat nya aku beristirahat dan menghabiskan waktu bersama kalian semua." Kata Jun. Sepanjang malam mereka semua berpesta. Banyak makanan enak di sana tersaji dan makanan khas mereka, yaitu Sha Te dan Ren Dang sangat disukai Raja Co Li. Jenderal Muda itu sangat disanjung oleh rakyat dan kaisar. Bahkan sang kaisar telah memberikan Jun sebuah rumah yang besar dengan 40 kamar (kos kos an zaman sebelum masehi). Barang barang Jun dan istri istri nya sudah dipindahkan oleh bantuan pekerja pekerja istana. Kini di benteng juga dibuatkan patung Jun dan ketiga ajudan nya. Ketiga ajudan Jun diberikan 3 gadis cantik dari negeri seberang. Mereka bernama Cha Kang Kung, Da La Man dan Wong A Yu. Kebetulan mereka bertiga juga lagi jomblo dan daripada jadi maho, kaisar memberikan 3 istri untuk mereka bertiga agar mereka lebih semangat bekerja. Mereka yang diam diam juga c***l, tentu saja sangat senang dapat wanita secara cuma cuma. Mereka bertiga juga diberikan rumah tapi ya gak sebesar punya Li Jun. Mereka semua sangat berterima kasih kepada kaisar dan Li Jun. Mereka semua akhirnya kembali ke rumah masing masing. Li Jun diberikan cuti selama 2 minggu. Dia dan keenam istrinya langsung menuju rumah baru nya. Li Jun tidak tahu kalau sebelum dia kembali, A Mi dan ketiga istrinya sudah bertemu dengan mereka berdua.. Mereka langsung akrab apalagi A Chao dan Gang Gu karena sama sama kembar. Duo kembar yang baru ini juga masih perawan dan A Mi dengan nakal nya bercerita tentang nikmat nya bercinta. Asiknya lagi? Mereka berdua juga pasangan lesbi. Duo kembar ini sering melakukan hubungan sejenis. A Mi semakin senang dan nyaman. Mereka kini sudah sampai di rumah baru mereka. Para pelayan wanita sudah membersihkan semua kamar. Rumah itu terlihat sangat mewah dan besar. Kenapa banyak kamar? Karena untuk anak anak mereka nantinya. kamar mandi mereka juga sangat mewah. A Mi menyuruh pelayan perempuan menyiapkan air mandi dan setelah disiapkan, A Mi meminta agar sang suami beristirahat dulu dan mandi sendiri D:. Jun ke kamar dan berbaring sejenak dan akhirnya mandi. Hari yang melelahkan setelah berperang sepanjang hari.. "Kalian semua, tolong kemari." Kata A Mi memanggil mereka berlima. Mereka semua masuk ke kamar baru yang disiapkan khusus si duo kembar yang baru. "Dek Bu Ka dan Dek Man Di, inilah kamar kalian. Sekarang kami mau kalian membuka semua pakaian kalian. Kakak mau melakukan inspeksi terhadap tubuh kalian. Malam ini adalah malam pertama kalian sebagai selir baru suamiku. Aku harus memastikan tubuh kalian bersih dan layak. Mari. Jangan malu malu. Kita semua perempuan di sini. Mari dibuka" Kata A Mi dengan lembut. Mereka berdua kini membuka pakaian mereka dibantu duo kembar lain nya, A Chao dan Gang Gu. Setelah mereka berdua sudah telanjang bulat, mereka dibawa ke ranjang. A Chao dan Gang Gu mengambil pisau cukur dan membersihkan rambut kemaluan mereka berdua. "Kak Chao, apa perlu rambut kemaluan kami dibersihkan sampai habis?" Tanya Bu Ka. A Mi menjawab, "tentu nya sayang. Kak Jun suami Kakak ingin melihat jelas kemaluan kalian nanti. Malam ini kan malam pertama kalian. Kalian harus dibersihkan dan didandani sampai cantik." Kata A Mi dengan lembut sambil membelai rambut Bu Ka. Setelah rambut kemaluan Mereka dibersihkan, mereka berdua dibawa ke kamar mandi oleh duo kembar lainnya untuk dimandikan. A Mi dan Ma Lu tak lama kemudian menyusul mereka berempat. Di dalam sana, duo kembar itu masih di mandikan sampai bersih oleh duo kembar. Ma Lu dan A Mi saling memandikan juga. Sungguh pemandangan surgawi. Setelah mereka semua mandi, mereka berempat berpakaian kecuali duo kembar baru yang akan diperawani Jun malam ini. Mereka berdua setelah tubuhnya dikeringkan, tubuh mereka dipakaikan 1 lembar kain putih saja. Setelah itu mereka didandani dan mereka semua langsung menuju kamar Jun. Jun sendiri tak mau menunggu lama lama. Dia sudah setengah telanjang berbaring di atas ranjang. Pintu kamar itu dibuka. Mereka berempat telah hadir di kamar. Jun tersenyum senang melihat 2 selir baru nya yang kembar juga sudah siap tempur. A Mi dan Ma Lu kemudian mendekati duo kembar baru itu dan membuka kain putih yang menutupi tubuh indah mereka sehingga mereka berdua kini sudah dalam keadaan telanjang bulat. Jun terpukau dengan keindahan tubuh duo kembar itu. Wajah mereka berdua sangat cantik, kulit mereka putih mulus, p******a mereka berukuran sama, p****g s**u berwarna pink dan berisi. Jun menyuruh mereka berdua mendekat. Mereka berdua yang sudah mendengar cerita m***m dari para senior nya tentu saja sudah tahu apa yang harus dilakukan. p******a mereka berdua dimainkan dan p****g susunya diputar putar serta dipencet oleh Jun yang sudah bernafsu. Ma Lu dan A Mi duduk manis menonton duo kembar yang akan diperawani nanti malam. Gang Gu dan A Chao sementara berada si dekat duo kembar 1 nya lagi. Mereka berdua membimbing duo kembar baru ini. Jun sementara hanya fokus dengan selir selir baru nya. Jun dengan santai nya menyuruh mereka berdua duduk di pangkuan nya. Mereka berdua duduk dan dirangkul oleh kedua tangan Jun. Tangan Jun yang usil itu juga memainkan p****g s**u mereka dan mereka mulai mendesah. "Ahhhh. Kak Jun... enak... lagi dong kak. Geli geli enak... uhhh kak Jun.." kata Bu Ka. Man Di sambil menutup matanya juga mendesah. "Kak Jun. Enak kak... jangan berhenti kak... ohhh..". Jun semakin bersemangat. Dia Kemudian menyuruh mereka berdua berbaring di ranjang dan Jun memutuskan untuk mengambil keperawanan Man Di dahulu. Bu Ka tersenyum dan dengan sabar menanti gilirannya. Jun mencium bibir Man Di dengan lembut dan mesra. Wajah nya juga dicium terus menerus. Setelah itu Jun turun ke lehernya dan menjilat leher Man Di. "OH Kak Jun.. nikmatnya luar biasa kak. Ohhh... nikmat. Hmmhhh" kata Man Di mendesah. Kemudian Jun turun ke p******a montok dan sekel itu. Tangan kanan Jun memainkan p****g susunya dan p******a montok dan lembut itu diremas remas juga dengan lembut. "Kak Jun... enak... pelan pelan kak. Uhm.. ahhhhh ohhhhh ohhh ahhh " resah Man Di yang membuat adik kembar nya terangsang berat. Jari jari Bu Ka mulai meremas p******a nya sendiri. Duo kembar lainnya tersenyum melihat Bu Ka yang mulai terangsang. "Dek A Gu. Dia mirip kamu. Gampang terangsang." Ledek A Chao. A Gu hanya tersenyum saja saat kakaknya meledek dia. Jun kemudian menghisap dan memainkan p******a gadis yang sebentar lagi akan diperawani. Man Di hanya bisa mendesah dan memeluk kepala Jun yang sedang menghisap p******a nya. Setelah puas, Jun turun langsung ke v****a Man Di yang masih perawan dan tidak dihiasi rambut kemaluan itu. "Sungguh belahan yang sangat indah." Kata Jun memuji Man Di. Lidah Jun mulai beraksi menjilat v****a perawan itu. "Ahhhhhh ooohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh kak Jun. Kotor itu kak... ahhhh enaknya... ohhhhhh geli kak Jun... ahhhh aahhh oooh ampun enaknya" teriak Man Di yang malu malu mau dan sangat menikmati nya... kemudian Jun memainkan k******s itu dengan jari jari nya.. "Ahhhh enaknya... ampun... geli... ahhhh aahhh ampun aahhh tolong aku.. ahhhh" teriak Man Di mulai menangis karena rasa geli dan nikmat yang luar biasa. Saking enaknya, gadis itu tak kuasa menahan o*****e nya dan cairan cinta itu menyembur dengan deras. "Ohhhh kak Jun... luar biasa kak... ohhh..." desah Man Di. Bu Ka menggenggam tangan kakak kembar nya. Setelah puas, Jun kemudian kembali berciuman dengan Man Di. Lidah mereka saling beradu seperti pedang pedang di medan perang. Jun kemudian mengubah posisi nya. Dia berguling dan Man Di kini berada di atas tubuh Jun. Tangan Tangan Jun lebih leluasa memainkan kedua p******a dia. Man Di kemudian menatap p***s Jun. Dia terkesima dan kagum dengan benda itu. "Oh jadi ini punya lelaki ya? Besar.. urat nya berwarna biru. Keras." Kata gadis itu dalam hati sambil meraba raba p***s Jun. Man di kemudian menjilati semua permukaan p***s itu. Jun kini yang mendesah. Buah zakarnya juga kena jilat. Cairan pre c*m sudah keluar. Man Di kemudian memegang p***s nya dan mulai memainkan kepala p***s itu di v****a nya sambil jongkok. A Chao dan A Gu memegang tubuh Man Di agar dia tidak jatuh. Kepala p***s itu mulai masuk pelan pelan dan sampai akhirnya p***s itu menembus v****a Man Di. Gadis itu berteriak. "Ampun kak Jun. Ampun... Ampun... sakit kak..." tangis Man Di. Air mata turun membasahi wajahnya yang sangat cantik itu. Gadis dengan pelan bergerak gerak mengikut insting nya. Dengan pelan dia bergoyang ke depan dan ke belakang. Seiring berjalannya waktu, rasa sakit itu berganti menjadi nikmat. Teriakan sakitnya berubah menjadi desahan. "Ohh kak Jun. Enak kak... aku suka .... mhhhm ohhh..." desah nya. Jun kembali memutar mutar p****g s**u gadis itu dan meremas dengan lembut juga. p****g s**u nya juga dipencet pencet. "Ohhh.. kak... Jun.. geli kan... mainin terus nenen aku kak... ahhh.... enak..." katanya genit sambil memainkan lidah nya juga. Gadis itu juga mengacak acak rambutnya seperi baru diperkosa. Kepalanya kini menghadap ke atas. "AHHH kak... ohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh AHHH kak Jun... aahhh " teriaknya. Dia o*****e lagi. Jun yang belum puas kini tetap menggenjot v****a itu sampai o*****e juga. Sebelum mencapai puncak nya, p***s itu dicabut dan diarahkan ke mulut Man Di. Dia meminum semua cairan s****a itu sampai habis. A Chao kemudian mendekati wajahnya ke p***s Jun. Dia membersihkan dan menjilati p***s itu sampai bersih mengkilap. A Chao juga membantu teman "kembarnya" yang masih kelelahan dan kesakitan. Seperti biasa... ramuan dari nyonya akan diberikan dan dioleskan ke v****a Man Di agar cepar sembuh. Sebelum dioleskan, v****a itu Di bersihkan dengan lidah A Chao. Darah dan semua sisa s****a nya dijilat oleh A Chao. Jun sekarang mengincar si Bu Ka. Gadis itu menatap Jun dengan mata sayu dan sudah mendesah desah ingin segera dijamah. Jun langsung mencium bibir gadis itu dengan penuh nafsu. Lidah mereka langsung bermain main. Berciuman saja sudah membuat gadis ini terangsang berat. Jun tahu dan sadar sehibgga dia tak perlu kerja keras. Setelah selesai mencium bibir dan eajah cantik nya, Jun menjilati dan mencium leher gadis itu yang wangi. Tak lama kemudian p******a nya dihisap dan dimainkan oleh Jun. p****g s**u itu diputar putar oleh nya dengan cepat dan dimainkan. "Oh kak Jun. Mainkan terus. Ah. Enak... ahhhhh.. tubuhku milikmu.. ahhhh terus... aahhh.. jamah lah semua tubuhku. Ahhhh.... " desah nya gadis itu. Jun sudah puas memainkan dan menikmati p******a itu dan dia langsung ke v****a gadis itu yang seperti anak anak karena sangat bersih tanpa sehelai rambut kemaluan yang tumbuh. Belahan vertikal itu dijilat dengan ujung lidah nya. "Ohhhhh kak Jun. Nikmat. Lagi lagi...lagi kak. Lanjut... ohhh... Ampun kak... Ampun." Teriak gadis itu yang memegang kepala Jun dengan kedua tangannya. Jun kemudian memainkan k******s gadis itu dengan ujung lidah nya. "Kak.. Ampun kak... geli sekali... ah ee... enak deh kak... ahhh... Ampun... mau lagi kak...." teriak gadis itu sampai menangis nangis karena kenikmatan dan rasa cinta yang luar biasa. Jun menghentikan aksinya karena v****a itu sudah basah. "Kak.. jangan berhenti kak.. Aku mohon... enak sekali kak... hu hu hu... lanjutkan kak..." tangis nya. A Mi dan Ma Lu tertawa geli melihat tingkah si Bu Ka. Tak percaya mereka dengan tingkahnya yang begitu manja dan tak ada malu serta nafsu birahi yang besar. "Nanti Dek. Aku akan memberikan kamu yang lebih enak." Kata Jun sambil mencolek hidung gadis itu. Bu Ka tersenyum manja. "Ah.. kak.. cepat kak. Masukin....adek dah gak tahan..." katanya manja. Dia dengan spontan tanpa disuruh sudah membuka lebar lebar kakinya memperlihatkan v****a nya yang sudah basah untuk mempersilahkan Jun menikmatinya. Jun akhirnya langsung memasukan p***s ke v****a gadis itu yang sudah banjir oleh cairan cinta. "Ohhhhh sakit ahhhhh.... ahhhh nikmat juga yah kak... ahhhh... terus kak.. goyang kak... aku mau digoyang kak... aahhh... " teriak gadis genit dan nafsu an itu. Jun semakin semangat memompa v****a gadis itu. Meski menahan sakit, dia tak peduli karena dia sedang dinikmati oleh sang pahlawan negara. Jun memompa v****a nya dengan kecepatan tinggi supaya gadis itu bisa diam. Plak plok plok plok plok plok plok...bunyi itu terdengar di setiap sudut ruangan besar itu. Ranjang baru itu sudah penuh noda noda hasil dari percintaan mereka. "Ah kak... enak.... sangat enak... terus Kakak... nikmatilah aku kak... aahhh... " teriak Bu Ka. Jun terus memompa v****a gadis itu. Sementara itu, Ma Lu dan A Mi masih menonton. Mereka berdua sedang berpegangan tangan. Nafas Ma Lu mulai tak beraturan. A Mi tahu Ma Lu sedang terangsang berat. "Aaaaaahhhhhhhhhhh.... pipis kak!!!" Teriak Bu Ka. o*****e nya telah tiba. "Tahan ya... ahhhhh...," Jun menarik p***s nya dan mengarahkan ke mulut Bu Ka. Cairan m**i nya ditelan habis oleh gadis itu. Matanya tertutup menghayati kenikmatan a******i Jun yang dirasa seperti cairan surgawi dari dewa dewa. p***s itu dibersihkan dengan lidah Bu Ka. Kepalanya maju mundur berkali kali dan lidahnya bermain main di dalam mulut nya membersihkan p***s Jun. Setelah selesai, p***s itu bersih mengkilap seperti mobil yang keluar dari car wash. A Gu kemudian menyuruh Bu Ka untuk terlentang. A Gu menjilati v****a Bu Ka sampai bersih. Setelah bersih, A Gu menatap Bu Ka sambil tersenyum dan A Gu mencium bibir Bu Ka. A Gu meminta Bu Ka melebarkan kakinya dan menekuk lututnya. Ramuan itu dioleskan ke v****a Bu Ka. Mereka bertiga beristirahat dan tak lak lama kemudian mereka bertiga ke kamar mandi. Jun dimandikan oleh kedua selir baru nya. Mereka bersenang senang di kamar mandi. 4 Istri nya hanya bisa tertawa dan terharu karena sang suami sangat bahagia. A Mi berkata sambil tersenyum, "beruntung nya Suamiku. 6 gadis sudah dia perawani. Aku kini mengandung benih cinta nya." Ma Lu merangkul A Mi dan mencium pipi A Mi. "Kak. Aku masih ingat saat Kak Jun mengambil keperawanan ku. Kalaian bertiga ada si sampingku untuk menemaniku." Kenang nya sambil meneteskan air mata. Jun dan kedua selir baru nya kembali ke kamar. "Suamiku sungguh beruntung. 2 gadis baru saja diperawani. Kalian berdua sangat beruntung diperawani oleh nya." Ledek A Mi sambil tersenyum. Ma Lu memanggil Bu Ka untuk mendekat ke arah nya. "Dek sini. Kakak mau ngobrol sama kamu. Duduk di pangkuan kakak sini." Kata Ma Lu sambil tersenyum manis. Bu Ka akhirnya duduk ke pangkuan anak jenderal itu. "Dek. Kamu tuh. Kakak bilangin ya... Heheh. Kamu sebagai perempuan kok nafsu besar sekali sih. Hehe. Makan apa kamu tadi? Kalau jadi perempuan, tutur kata harus dijaga ya sayang. Sini kakak cium kamu dulu. Muach " kata Ma Lu yang sangat gemas dengan adik baru nya ini. "Wah istri Istriku sangat akur. Aku senang sekali. Kalau begini, kerja semakin semangat. Uang makin banyak. Kita bisa memiliki banyak anak. Oh iya... Bu Ka dan Man Di... Aku mau menikmati kalian berdua dulu sampai 3 tahun ke depan. Setelah 3 tahun ke depan, aku akan membuahi rahim kalian." Kata Jun drngan senyum lebar. "Semoga aku bisa hidup sampai 1000 tahun kemudian" kata Jun dalam hati. "Saat ini mereka bertiga akan segara hamil. A Mi sudah mengandung. A Chao, Gang Gu dan Ma Lu akan segera hamil dalam waktu dekat ini. Kalian berdua akan semakin aktif melayani ku nanti. Oleh sebab itu, aku juga minta agar kalian berdua saling membantu dan jagalah kakak kakak kalian ini. Bantulah mereka mengurus anak anak nya. Mereka kelak akan membantu mengurus anak anak kalian juga. Aku senang kalian bisa damai dan saling mencintai. Aku sayang kalian semua." Kata Jun yang kemudian mencium istrinya 1 1. "Suamiku. Jangan cemas. Kita kan ada banyak pelayan di rumah ini. Mereka bisa membantu kami. Biarlah kedua adik baru ini melayani mu di ranjang sepenuh nya." Kata A Mi sambil memeluk suaminya. "Sungguh kami lah istri yang baik dan sangat mencintai suami" kata Jun memuji istrinya. "Kandungan mu sudah semakin besar. Semoga anak anak kita menjadi sukses dan berbakti untuk negara." Kata Jun. Mereka Semua ngobrol ngobrol santai. Setelah itu mereka semua tidur. Seiring berjalannya waktu, wilayah kerajaan semakin luas. Rakyat hidup makmur. Serangan dari pihak luar sudah tidak ada. Tentara tetap berjaga jaga dan militer semakin diperkuat. Benteng besar dan tinggi dibangun di 4 arah. Utara, selatan, barat dan timur. 4 pintu gerbang itu dijaga ketat. Para pedagang dari luar negeri kerap berdatangan membawa budaya dan barang barang baru yang asing. Pusat kota menjadi sangat ramai. Para istri istri Jun sudah melahirkan banyak anak. Mereka semua sehat. Semua laki laki kecuali dari Ma Lu yang memberikan 3 anak perempuan semua. Sementara itu nun jauh di daratan Cina bagian utara, seorang lelaki yang memiliki kumis tebal layaknya gagang telpon umum berdiri di atas bukit menatap pusat ibu kota dan istana kerajaan. "Dengan kedua tanganku ini, aku akan menaklukan dunia!!!" Katanya....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN