"Geee... Oughhh..." desah Vella ingin sekali menjambak rambut kekasihnya. Apa daya dua tangannya sedang ia pakai untuk menumpu tubuh telanjangnya, karena dua kakinya pun kini sedang berada di atas meja kerja akibat ulah panas Jorge. "Eummm... Punya kamu udah basah banget, Yanggg... Aku masukin satu jari ya, Sayang?" "Oughhh... Ja-- Achhh... Jangan, Ge! Achhh... Aku nggak mau... Sssttt..." "Sayanggg... Ayolahhh... Aku pengennn..." bujuk rayu sang CEO terus mendera di tengah permainan lidahnya. "Nanti berdarah, Geee... Oughhh... Rugi di ka--" Achhh... Rugi di kamu-nya nantiii..." "Kalo gitu aku masukin punya aku aja ya, Sayang? Kita pindah ke sofa itu tuh. Nanti--" "Nggak! Oughhh... Awas aja kamu sampai nusuk aku! Aku bakalan-- Oughhh... Achhh... Gegeee..." teriak Vella tak dapa