Identity 6 - Terbayang-bayang Wajahmu

1021 Kata
Identity 6 - Terbayang-bayang Wajahmu Sepulangnya Remon dari makan malam itu. Amelia terus menepuk-nepuk wajahnya. Ia belum percaya kalau sebentar lagi, Amelia akan menikah. Karena telah menerima lamaran Remon. Terbayang-bayang wajah Remon terus sejak tadi, membuat Amelia selalu tersenyum. Apa kah itu cinta? Ya itu cinta. Tidak bisa dipungkiri, salah satu perasaan yang bisa membuatmu bingung adalah perasaan saat jatuh cinta. Beberapa orang bahkan terkesan menyangkal akan perasaan ini hanya karena ia tidak menyadarinya dan menganggap bahwa itu hanya sebatas suka atau naksi. Lantas kalau begitu, apa saja, sih, tanda kamu benar-benar sedang jatuh cinta? Kita akan senang, namun sedikit gugup. Tanda pertama yang menandakan bahwa kita sedang benar-benar sedang jatuh cinta adalah perasaan senang namun gugup. Kalau hanya sekadar suka, kita tidak akan sampai pada fase gugup. Ketika jatuh cinta, kita tidak ingin membuatnya berpikir untuk menjauhimu sehingga sebisa mungkin kita tidak melakukan kesalahan. Tentu saja ini yang membua kita menjadi gugup. Semuanya terasa baru dan menarik. Saat jatuh cinta, kita bisa tetap bersemangat untuk melakukan hal-hal yang sudah berulang kali kamu lakukan. Misalnya saat ada film terbaru tayang, kamu langsung terpikirkan untuk menonton bersamanya. Padahal kegiatan menonton sudah sering kali kita lakukan, tapi tetap saja kita merasa begitu antusias. Hubungan terasa sangat mudah. Ketika melakukan sesuatu bersama orang yang membuatmu senang, semuanya pasti terasa jauh lebih mudah. Begitu pun saat kita jatuh cinta. Kamu tidak akan bersusah payah mencari waktu untuk dihabiskan bersama, karena kamu benar-benar menginginkannya. Bahkan saat terjadi masalah atau pertengkaran, kita tidak akan khawatir menjadi orang pertama yang harus mengalah. Dia selalu ada di pikiran kita setiap saat. Saat kamu jatuh cinta kepada seseorang, orang itu akan selalu ada dan terekam jelas di pikiranmu. Kamu mungkin secara tiba-tiba ingin meneleponnya hanya karena belum mengobrol dengannya selama beberapa jam. Mungkin juga saat melihat sesuatu kamu berniat untuk membeli dan memberikannya pada orang tersebut. Hal-hal seperti ini bukan lah hal yang berlebihan. Karena secara teoritis, ketika kamu mencintai seseorang, maka kamu secara fisik, mental, dan emosional akan dipengaruhi olehnya. Timbul perasaan sedikit cemburu. Ketika kita melihatnya pergi dengan perempuan lain, timbul perasaan cemburu. Ini adalah tanda kamu benar-benar sedang jatuh cinta. Kita akan merasa sedih dan berpikir bahwa kita lah yang seharusnya menemaninya. Kita menjadi lebih menyayangi dia. Ketika sedang jatuh cinta, kita akan terus dihantui dengan perasaan ingin bersamanya sepanjang waktu. Baik itu mengobrol, bermain, atau sekadar menghabiskan waktu bersamanya. Semua itu kita lakukan karena ingin menunjukkan bentuk kasih sayang kita kepadanya. "Remon," desis Amelia. Dia benar-benar sedang di mabuk cinta. Bagaimana tidak ini pertama kalinya Amelia begitu dekat dengan seorang lelaki. Remon tampak sempurna untuk Amelia. Tampan dan sangat baik. Tentu membuat Amelia akan selalu terbayang-bayang wajah Remon yang tampan. "Terimakasih, Tuhan karena kau telah mendengar do'aku. Aku akan mencintai Remon dengan sepenuh hati. Aku janji tidak akan mengecewakannya, aku akan setia padanya sampai mati," do'a Amelia. Semua ia panjatkan atas rasa syukur dipertemukan dengan Remon. Dulu, saat Amelia masih kecil. Alika selalu membacakan buku dongeng. Tentang seorang putri yang menikah dengan pangeran berkuda putih yang tampan. Amelia sangat menginginkan pangeran berkuda putih itu datang, kemudian bersedia menikahinya. Namun, saat Amelia mulai masuk sekolah. Amelia selalu mendapatkan cacian dan hujatan dari teman-teman. Bahkan bisa dibilang Amelia tidak mempunyai teman sama sekali. Lambat laun, keinginan Amelia untuk bertemu dengan pangeran berkuda putih impiannya. Mulai ia urungkan niatnya. Karena pasti sang pangeran akan terkejut melihat wajahnya. Menjadi cantik, mungkin syarat utama seorang putri. Siapa yang tidak mau terlahir cantik. Namun, takdir Amelia memang harus memiliki tanda lahir hitam besar di wajahnya. Amelia tidak bisa menyalahkan Tuhan karena terlahir dengan wajah seperti itu. Semua itu sudah menjadi takdir yang harus Amelia hadapi. "Ciee yang lagi jatuh cinta. Mama seneng kamu akhirnya punya pasangan. Kamu udah saling kenal sama Remon?" Tegur Alika karena melihat anak semata wayangnya sangat bahagia. Alika sangat berterima kasih pada Tuhan, karena mengirimkan Remon untuk membuat Amelia tersenyum. "Mama, aku juga kaget mah. Padahal baru tadi siang aku ketemu Remon. Remon baik banget sih kalau menurut aku. Dia malah mau makan satu meja sama aku. Disaat yang lain jauhin aku, Remon malah dengan terang-terangan ajak aku makan siang. Enggak nyangka aja, kalau malam ini Remon malah ngelamar aku," celoteh Amelia pada Alika. Sudah lama juga Amelia tidak ngobrol dengan Alika seperti ini. Alika dan Andre memang baru pulang perjalanan bisnis dari Kanada. Makanya setelah Amelia tahu orang tuanya pulang. Amelia sangat senang. Amelia kira tadi makan malam biasa saja bersama kedua orang tuanya. Tahunya ada Remon yang melamarnya. Sungguh kejutan yang membahagiakan. Apalagi setelah tahu, ayahnya Remon pernah menolong Andre. Dan mereka sepakat buat menjodohkan anak-anak. Ternyata pernikahan karena dijodohkan tidak seburuk yang Amelia bayangkan. Remon tampan dan baik. Mana bisa Amelia menolaknya. Meskipun katanya Remon adalah anak dari seorang OB di PT. Golden Fashion. Amelia tidak perduli, harta bisa dicari. Namun, kasih sayang dan cinta yang tulus. Itulah yang sulit di cari. "Itu yang namanya jodoh, Mel. Tdiak ada yang pernah tahu. Kapan dan dimana jodoh itu akan datang. Remon sangat berani dia langsung tancap gas ngelamar kamu. Mama suka lelaki yang seperti itu, semoga kamu bahagia sama Remon ya. Jangan sedih-sedih lagi. Kalau kamu tetap mau menjalani operasi plastik. Mama akan dukung kamu kok asalkan kamu bahagia," ucap Alika. Kok kedengarannya malah jadi sedih ya. Padahal ini bentuk dukungan dari seorang ibu pada anaknya. "Mah, sepertinya udah enggak perlu. Kalau memang Remon tulus mencintai aku. Dia akan menerima aku apa adanya. Tapi kalau suatu saat Remon meminta aku buat operasi plastik. Karena alasan lain, aku pasti memikirkannya mah," sahut Amelia. Amelia tahu betul kecemasan Alika. Ibu mana yang mau anaknya dihina dan dihujat oleh banyak orang. Bahkan Alika sering melihat anaknya menangis di kamar. Alika tahu, Amelia pasti sudah dibully oleh teman-temannya. Alika selalu memindahkan Amelia ke sekolah lain. Tapi hasilnya tetap sama, hanya Bullyan yang Amelia dapatkan. Entahlah kenapa Amelia bisa terlahir dengan tanda lahir hitam besar di wajahnya. Padahal dari garis keturnan baik Andre maupun Alika tidak ada yang pernah seperti itu. Ya, mungkin memang sudah takdirnya Amelia saja. Meskipun nantinya di operasi plastik, belum tentu akan lebih baik. Karena hasilnya belum tentu bagus juga. Pasca operasi plastik pasti punya efek sampingnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN