CHAPTER 48

2167 Kata

“Makan pelan-pelan, nanti lo tersedak,” kata Mirza mengingatkan, pria itu menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tersenyum sangat tipis, tak akan terlihat jika tidak terlalu diperhatikan. Gita memperlambat kunyahan makanan di dalam mulutnya. “Habisnya makanan ini enak banget dan aku juga sangat kelaparan,” sahutnya sedikit menyengir. “Santai aja makan nya. Enggak akan ada yang mengambil sup jagung itu, satu mangkuk penuh hanya milik lo seorang.” Mirza berujar kemudian menyuap makanan ke dalam mulutnya. Gita kembali menyendok sup jagung yang terasa sangat lezat untuknya. Begitu antusias hingga tak perlu waktu lama untuk Gita menghabiskan semangkuk sup jagung tersebut. “Hhh ... kenyang banget.” Gita menyandarkan tubuh sembari tangannya terus mengusap perutnya dengan lembut. “Mau tambah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN