Bab 11

1916 Kata

Tengah hari aku terbangun, perlahan Ku buka mataku yang terasa berat. Aku merasa terkejut mendapati diriku berada di ruangan putih. “Kenapa aku bisa ada disini,” batinku. Ku lihat Mas Rangga tertidur di sebelahku sambil menggenggam tanganku, aku yakin Mas Rangga lah yang sudah membawaku ke Rumah sakit. perlahan aku melepaskan genggaman tangan Mas Rangga lalu mengelus puncak kepalanya dengan lembut. “Terima kasih Mas, kau selalu menjagaku,” guman hatiku. Mas Rangga kemudian terbangun saat merasakan ada yang menyentuhnya. Senyum langsung mengembang di wajah Mas Rangga begitu melihatku tersadar. “Syukurlah Dek, kau sudah sadar. Mas sangat mengkhawatirkanmu,” ucap Mas Rangga cemas. “Maaf Mas, lagi-lagi aku membuatmu khawatir,” ucapku lirih. Mas Rangga menganggukkan kepalanya sambil meny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN