BAB 46. Ketika Arion Sedikit Marah

1581 Kata

Mentari menarik napas dengan lega. Dia lalu memeluk gulingnya sendiri, dan tak lama kemudian suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya. Tenyata justru Arion yang belum tertidur. Dia sedari tadi masih membaca buku. Setelah merasa matanya mulai lelah, Arion meletakkan buku itu di atas meja. Setelah itu dia berdiri dan berjalan mendekati ranjang tempat Mentari tidur. Diperhatikannya wajah Mentari sejenak. Kemudian beralih pada perut Mentari yang masih rata. Benarkah dia yang akan menjadi ibu dari anakku? Atau … ibu dari anak-anakku? Arion membatin sambil masih terus memandangi wajah manis Mentari yang terlihat damai. Arion tersenyum tipis, kemudian dia menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu utama ruangan. Sehingga kamar tidur hanya diterangi cahaya temaram. Setelah itu, dia berj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN