Dua minggu berlalu semenjak Jonathan menceraikan Larisa, hidup yang biasanya selalu dipenuhi dengan gelak tawa istri keduanya padam seketika. Jonathan duduk di ruang kerjanya sambil memutar-mutar kursinya, pasalnya semenjak itu pula dia tidak pernah lagi menghubungi mantan istrinya. Jonathan yang merasa dikhianati itu pun kadang merindukan suasana di mana dia memeluk Larisa. "Jo, ntar gue main ke rumah lo ya," Jonathan membalik kursinya dan menatap Fian telah duduk di sofa sambil menaikkan kaki di atas meja. Jonathan bangkit dari tempat duduknya dan langsung menghampiri temannya itu. "Ngapain?" "Pengin kue buatan istri lo, tapi istri kedua lo ya, bukan bini manja lo," Jonathan mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Fian yang nampak serius. Jonathan mengingat bahwa setiap teman-temann