Dirga VS Rayyan

2015 Kata

“Mbak, mau dibuatkan minuman?” Bi sumi mendekat. Menyela lamunan Hazira yang sejak tadi terdiam dengan pandangan lurus ke halaman belakang rumah yang tidak ada siap-siapa di sana kecuali tanaman bunga dan sayur-sayuran yang dibudidaya Dirga. “kebetulan di kulkas ada jeruk. Pasti segar sekali minum es jeruk siang-siang begini?” lanjutnya demi mengalihkan perhatian Hazira. Semenjak Hazira pulang dengan kondisi memprihatinkan malam itu, sikap wanita itu memang banyak berubah. Hazira suka menyendiri dan minim berinteraksi. Tidak pernah mengawali pembicaraan baik dengannya atau Dirga karena sepanjang waktu, Hazira hanya diam dan menghindar. Raut wajahnya yang biasa dipenuhi senyuman, kini tak ubahnya bunga tumbang. Kalut dan dipenuhi kesedihan. Seolah-olah kejadian buruk itu telah merampas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN