Rayyan Kalang Kabut

1877 Kata

“Apa Mbak Zira sudah bangun, Bi?” Dirga menatap pintu kamar Hazira yang tertutup rapat seraya melemparkan pertanyaan kepada bi Sumi yang sedang membersihkan jendela. Subuh tadi bi Sumi memberitahu jika tadi malam Hazira pulang. Sedikit larut, dan dia sudah tertidur sehingga Hazira tidak mau membangunkannya. Hanya, ada gerangan apakah sampai mbaknya pulang begitu tiba-tiba? Apakah sudah terjadi sesuatu sampai Hazira pulang di tengah hujan yang deras? “Belum, Mas. Sepertinya Mbak Zira kelelahan.” Bi Sumi mengulum senyum palsu. Tentu tidak mau Dirga sampai tahu bagaimana kondisi Hazira yang datang mengetuk pintu. Tubuhnya basah kuyup dan raut wajahnya jelas menunjukkan jika sudah terjadi sesuatu yang buruk. Ingin bertanya, tetapi Hazira melangkah masuk ke kamarnya begitu saja. Setelah se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN