Dingin Seperti Kulkas 4 Pintu

1210 Kata

Ayra sangat bersemangat saat menulis cerita hidupnya di platform menulis online itu. Dia menggebu-gebu dalam menceritakan kisah hidupnya yang sudah dia rombak beberapa. Dia bahkan tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat jari-jarinya itu masih mengetikkan berbagai kata dengan menggunakan papan ketik dari ponselnya itu. Di sela-sela kegiatannya, Ayra memikirkan mengapa Paulina setega itu pada dirinya. Membebankan semua pekerjaan rumah hanya padanya. 'Kalau aku tahu akan begini aku akan tolak permintaan nyonya Paulina itu. Aku kira setelah menikah aku hanya akan mengurus Vano saja seperti sebelumnya. Tapi rupanya nyonya Paulina mengerjaiku. Dia tidak mau mengeluarkan uang untuk menggaji pembantu.' 'Vano juga kenapa semakin manja setelah aku jadi ibunya. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN