"Acara yang akan berlangsung nanti malam sangat penting untukmu, kakek akan merasa hidup dengan tenang setelah acara ini berjalan dengan lancar. Orang-orang akan mengenal dirimu karena kau adalah penerus kakek. Tanggung jawab yang selama ini kakek emban akan berpindah kepadamu secara menyeluruh". Rendi masih mendengarkan ucapan kakeknya dengan serius. 'Oke mungkin ini yang terbaik untukku. Tidak ada salahnya orang-orang mengenalku, syukurlah ini bukan masalah besar' Dia bernapas lega mendengar hal itu. "Satu lagi, kau akan bertunangan dengan putri dari sahabat almarhum ayahmu" ucapan kakeknya bagai sengatan petir yang menyambar seluruh sistem ditubuhnya. Dia seakan lumpuh untuk beberapa saat. Hanya matanya yang melebar menandakan rasa syok yang teramat sangat. Bertunangan..!? Apa ma