Elsa menatap kepergian keluarga yang sudah membesarkan dirinya itu, kenapa rasanya begitu berat melepas mereka pergi? Angela tersenyum, ia mengamit tangan Elsa, membuat Elsa sontak terkejut dan menoleh menatap sang mama. “Mama tahu ini pasti berat buat kamu, bukan? Tapi kamu harus berusaha membiasakan diri, karena di sinilah tempat kamu, Sayang,” bisik Angela lirih. Elsa tersenyum dan mengangguk, ia kemudian membalikkan badan dan masuk ke dalam rumahnya. Rumah milik keluarga kandungnya. Rumah itu begitu besar dengan total sembilan kamar tidur dan halaman depan yang luas. Apakah ini akan sama nyamannya dengan rumah keluarga Setiawan? Atau bagaimana? “Kamu serius tidak ingin merubah kamar itu dan mengganti semua isinya dengan barang baru?” tanya Angela yang melangkah di samping sang puter