"Aku hamil!" "Apa?" Rovi sontak terperajat, ia sontak melotot kaget mendengar pengakuan dari Tara. Tara hamil? Dia hamil? Yang benar saja! Astaga ... kenapa Rovi rasanya mau pecah, jantungnya seperti mau lepas. "Aku hamil! Kamu nggak budek, kan?" salak suara itu ketus. Rovi lantas mengacak rambutnya dengan gemas. Kenapa bisa sampai bablas sih? Antara dia dan Tara memang sudah jauh itu hubungannya. Mereka sudah berkali-kali melakukan hubungan intim selama ini, entah sudah berapa kali Rovi sampai lupa. Ini lah yang tadi Rovi bilang bahwa dia memacari Tara karena hanya ingin memanfaatkan gadis itu. Memanfaatkan kehangatan tubuh Tara demi melampiaskan semua hasrat seksualnya. "Bagaimana bisa sih, Ra?" desis Rovi lirih. "BAGAIMANA BISA? LU TANYA BAGAIMANA BISA?" Tara berteriak, kalau loga