“Tapi Meme tydak mahu money, itu tidak bisa membai time Daddy,” celetuknya. Hal itu nampu mambuat kedua orang itu kembali terdiam. Maita memikirkan cara untuk menjelaskan kepada Mecca. Sepertinya putrinya jauh lebih pandai dari yang dia pikirkan. Untuk anak seusia Mecca mengatakan hal seperti itu bukanlah hal yang wajar. “Mecca sayang, Daddy memiliki alasan tersendiri untuk hal yang satu itu,” jelas Maita. “Apa ithu Mommy, Daddy tydak sayang lagi sama Mecca?” tanyanya penuh harap. “Noo, Daddy pasti menyayangi Mecca. Hanya saja ....” Omar menepuk pundak Maita mengisyaratkan agar dia meninggalkan mereka berdua. “Mecca Mommy ke toilet sebentar ya, mau pipis dulu. Mecca di sini sama Uncle Omar ya,” kata Maita sebelum berpamitan. “Yes ... Mommy,” jawabnya disertai dengan anggukan. “D