Yura mengerjap beberapa kali. Tak mempercayai telinganya sendiri akan hal yang baru saja didengarnya dari Isni. "Gimana, Ni?" Isni mendekat lagi padanya lalu berbisik dengan suara yang lebih jelas kali ini. "Bantuin aku PDKT sama Bang Jeffry, Kak." Yura tak salah dengar. Memang itu yang dikatakan Isni. Bantu PDKT. Mendengar hal itu seperti ada banjir deja vu di dalam dirinya. Situasi yang sama, dengan orang yang berbeda. "Bantuin ya, Ra. Please. Cuma lo yang bisa bantuin gue. Gue udah siapin semuanya buat nembak Amanda. Please. Please. Please. Bucin banget gue sama dia." Apa hidupnya hanya untuk jadi mak comblang di antara orang-orang yang ada di sekitarnya saja? Dulu, dia makcomblang untuk pria yang disukainya dengan kakaknya. Sekarang, dia harus menjadi makcomblang untuk pria yang