DELAPAN BELAS

1130 Kata

Nafas Yura terengah setelah kalimat tersebut terucap dari mulutnya. Matanya membelalak saat sadar apa yang sudah dia ucapkan. Tak hanya dirinya, Ramada yang duduk di depannya pun jadi tertegun dengan tatapan nyalang terarah padanya. Dengan panik dia mengangkat kedua tangannya dan ditekankan rapat-rapat pada mulutnya. "B-bang... bukan..." “Apa?” Yura membuang muka dengan jengah mendengar kalimat menantang dari Ramada. Wajahnya sedikit pucat. Itu tadi keceplosan, dan dia tak berniat menjawab pertanyaan Ramada ataupun menjelaskan apa yang baru saja dia katakan tersebut. Tentu saja hal itu tak membuat Ramada puas. Namun belum sempat dia mengejar Yura lagi dengan pertanyaan berikutnya, Niel sudah masuk ke ruang tamu dengan wajah beringas dan langsung duduk di antara Yura dan Ramada. “Om k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN