TUJUH BELAS

1369 Kata

Yura beberapa kali mengumpati dirinya sepanjang perjalanan pulang karena keteledorannya hari ini. Bisa-bisanya dia lupa tentang motornya yang kempes di parkiran kantor. Kalau begini, alamat besok dia harus naik taxi online lagi ke kantor dan untuk mengantar Niel. Tak masalah sebenarnya, hanya sedikit kurang praktis dan lebih mahal. Karena biaya yang harus dia keluarkan sekali jalan setara dengan biaya bahan bakar motor maticnya selama tiga hari. Pelit? Coba saja jadi Yura yang harus hidup beririt ria dengan gaji delapan ratus ribu sebulan dan harus cukup untuk bayar kos, makan, biaya kuliah dan menabung untuk lahiran. Berat, kan? Makanya, jangan dibayangkan. Cukup Yura saja yang merasakan. "Mau mampir apotek dulu? Priksa gitu?" tawaran Jeffry dia jawab dengan gelengan. "Nggak papa, k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN