DUA PULUH TUJUH

1129 Kata

"Maa…" Yura menoleh saat Niel memanggilnya dengan suara serak khas bangun tidur. Pria kecil yang tinggal bersamanya itu keluar dari kamar sambil mengucek salah satu matanya saat berjalan menghampirinya yang sedang duduk di meja makan. Tempat terakhir Ramada meninggalkannya setelah berbicara dengannya. "Sayang, kok bangun?" Yura meraih tubuh Niel dan menaikkannya ke pangkuannya agar dia bisa memeluk tubuh mungil dan hangat putranya tersebut. Dia memeluk Niel dan menduselkan hidungnya di bahu dan punggung Niel. Mendadak rindu aroma bayi yang dulu pernah menguar dari tubuh ini. "Papa… Om Mada… udah pulang?" Niel langsung meralat kalimatnya saat bertanya tentang Ramada. Dalam hati, Yura meringis tak enak. Niel jadi bingung sekarang tentang bagaimana memanggil Ramada. Sebenarnya dia dan R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN