“Papah sudah enggak sayang Mamah. Papah sudah enggak sayang kita. Yang Papah sayang hanya BUNDA!” Suara Giani tertahan di tenggorokan, Giani merasa dicekik oleh tangan tak kasat mata. Bingung, apakah keputusannya jujur merupakan keputusan yang tepat? Apakah apa yang ia lakukan tak akan melukai anak-anaknya? Apakah mental anak-anaknya akan baik-baik saja? Berderai air mata dengan kenyataannya yang seolah makin tercekik di setiap ia makin banyak bicara, Giani sungguh menceritakan semuanya. Semua tentang Adi sekaligus hubungan mereka. Tanpa terkecuali karena Giani juga mengatakan bahwa Isty akan membawa Gio dan Gia pergi, dari Giani. Giani tidak tahu apa maksud dari tangis kedua anaknya. Apakah anak-anaknya sungguh mengerti dengan cerita dari Giani, atau, anak-anaknya justru takut karena