Para lelaki itu terlihat makan tergesa-gesa, meski mereka tidak dikejar oleh siapa pun dan tidak akan ada yang merebut makanan mereka. Xavier Xiang membawa makanan ke mulutnya dalam hitungan detik. Mulutnya masih penuh, tetapi ia bisa mengunyah dengan cepat. Begitu pun dengan dua pria lainnya.
Mereka seperti pria-pria kelaparan yang tidak makan seminggu penuh.
Tangan Xavier melambai ke arah Xiao Chen. “Xiao Chen ambilkan sambal untukku.”
Xiao Chen meletakkan sumpit di atas meja, dan melakukan seperti yang diperintahkan oleh Xavier. Lelaki jangkung itu meletakkan sambal di depannya. Cepat-cepat Xavier menaburkan sambal tersebut ke dalam mangkuk supnya.
Qing He mengelih pada Xavier, yang akhirnya membuat matanya terbelalak. “Kak, apa perutmu akan baik-baik saja?”
“Tentu saja. Sup ini t
