Seharian mengurus banyak pekerjaan dan hampir semuanya proyek penting, membuat Arkana kelelahan. Pemuda itu berniat mandi dengan air hangat untuk membuat tubuhnya lebih rileks. Baru saja, ia menerima handuk pemberian Lita, tapi tak lantas membiarkan pemberinya pergi begitu saja. Lita yang sudah sempat balik badan langsung mendelik kesal, tapi ia sungguh menikmati reaksi istrinya itu. Arkana mencintai Lita dan ia menginginkan istrinya, tak masalah sekalipun istrinya sangat galak kepadanya. “Mandi bareng, yuk?” ajak Arkana dengan suara lirih. Sengaja merayu tanpa melepaskan cekalannya terhadap tangan kanan Lita terlebih Lita juga belum mandi. Istrinya itu masih memakai pakaian kerja tanpa jas yang sempat membuat penampilannya elegan. Lita menghela napas asal, “Aku harus urus Hesa terus kam